Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN SKRINING DIABETES MELLITUS
Fri, 18 Nov 2022
Diabetes Mellitus atau yang dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula adalah penyakit yang bersifat kronis atau berlangsung jangka panjang. Penyakit ini memiliki ciri peningkatan kadar gula (glukosa) darah hingga di atas nilai normal. Diabetes terjadi ketika tubuh mengalami gangguan pengambilan gula (glukosa) dari darah ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan kadar gula dalam aliran darah.
Penyakit Diabetes Mellitus apabila tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah dan komplikasi serius, serta menyebabkan kerusakan pada berbagai organ / jaringan tubuh lainnya, seperti : jantung, ginjal, mata dan saraf.
Skrining Diabetes tipe 2 merupakan bagian dari perawatan kesehatan rutin, terutama jika seseorang memiliki risiko tinggi untuk diabetes. Skrining ini dapat membantu mengidentifikasi diabetes tipe 2 pada tahap awal (pradiabetes) dan mengobati pradiabetes sejak dini, bahkan mencegah terjadinya diabetes tipe 2.
Siapa saja yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes?
Faktor-faktor seseorang lebih rentan terhadap diabetes tipe 2, disebabkan karena :
• Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak cukup berolahraga
• Usia lebih dari 45 tahun
• Memiliki riwayat diabetes selama kehamilan
• Memiliki kadar kolesterol baik (HDL-C) yang rendah atau kadar lemak darah (trigliserida) yang tinggi
• Memiliki kadar glukosa darah tinggi pada tes darah sebelumnya
• Memiliki tekanan darah tinggi
Bagaimana cara skrining diabetes?
Untuk skrining diabetes, kunjungi dokter atau petugas kesehatan. Dokter akan bertanya terkait faktor risiko, termasuk tingkat aktivitas dan kondisi medis yang dimiliki. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan darah.
Terdapat 4 (empat) jenis pemeriksaan yang dapat digunakan untuk skrining diabetes :
1. Tes glukosa darah puasa.
Sebelum pemeriksaan, Anda tidak akan diizinkan untuk makan selama 8 jam atau lebih sebelum sampel darah diambil
2. Tes glukosa darah sewaktu.
Pemeriksaan ini dilakukan memeriksa glukosa darah Anda kapan saja sepanjang hari terlepas dari kapan anda makan.
3. Tes toleransi glukosa oral (OGTT).
Pemeriksaan ini mengukur glukosa darah sebanyak dua kali:
▪ Pertama, kadar glukosa darah diperiksa sebelum makan setelah puasa semalaman. Hasil pemeriksaan ini merupakan kadar glukosa dasar Anda.
▪ Kedua, kadar glukosa darah diperiksa setelah dua jam setelah Anda minum minuman yang mengandung glukosa yang diinstruksikan oleh dokter atau petugas kesehatan.
4. Tes darah HbA1c.
Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang kadar glukosa darah Anda selama 2-3 bulan sebelumnya.
Hasil pemeriksaan ini dapat diulang untuk memastikan diagnosis. Diskusikan dengan dokter terkait arti hasil yang Anda miliki.
Penulis : dr. Leidy Kountul, (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Garuda No. 79 Ruko 4-5 Mahakeret Barat, Manado)
Penyakit Diabetes Mellitus apabila tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah dan komplikasi serius, serta menyebabkan kerusakan pada berbagai organ / jaringan tubuh lainnya, seperti : jantung, ginjal, mata dan saraf.
Skrining Diabetes tipe 2 merupakan bagian dari perawatan kesehatan rutin, terutama jika seseorang memiliki risiko tinggi untuk diabetes. Skrining ini dapat membantu mengidentifikasi diabetes tipe 2 pada tahap awal (pradiabetes) dan mengobati pradiabetes sejak dini, bahkan mencegah terjadinya diabetes tipe 2.
Siapa saja yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes?
Faktor-faktor seseorang lebih rentan terhadap diabetes tipe 2, disebabkan karena :
• Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak cukup berolahraga
• Usia lebih dari 45 tahun
• Memiliki riwayat diabetes selama kehamilan
• Memiliki kadar kolesterol baik (HDL-C) yang rendah atau kadar lemak darah (trigliserida) yang tinggi
• Memiliki kadar glukosa darah tinggi pada tes darah sebelumnya
• Memiliki tekanan darah tinggi
Bagaimana cara skrining diabetes?
Untuk skrining diabetes, kunjungi dokter atau petugas kesehatan. Dokter akan bertanya terkait faktor risiko, termasuk tingkat aktivitas dan kondisi medis yang dimiliki. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan darah.
Terdapat 4 (empat) jenis pemeriksaan yang dapat digunakan untuk skrining diabetes :
1. Tes glukosa darah puasa.
Sebelum pemeriksaan, Anda tidak akan diizinkan untuk makan selama 8 jam atau lebih sebelum sampel darah diambil
2. Tes glukosa darah sewaktu.
Pemeriksaan ini dilakukan memeriksa glukosa darah Anda kapan saja sepanjang hari terlepas dari kapan anda makan.
3. Tes toleransi glukosa oral (OGTT).
Pemeriksaan ini mengukur glukosa darah sebanyak dua kali:
▪ Pertama, kadar glukosa darah diperiksa sebelum makan setelah puasa semalaman. Hasil pemeriksaan ini merupakan kadar glukosa dasar Anda.
▪ Kedua, kadar glukosa darah diperiksa setelah dua jam setelah Anda minum minuman yang mengandung glukosa yang diinstruksikan oleh dokter atau petugas kesehatan.
4. Tes darah HbA1c.
Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang kadar glukosa darah Anda selama 2-3 bulan sebelumnya.
Hasil pemeriksaan ini dapat diulang untuk memastikan diagnosis. Diskusikan dengan dokter terkait arti hasil yang Anda miliki.
Penulis : dr. Leidy Kountul, (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Garuda No. 79 Ruko 4-5 Mahakeret Barat, Manado)