Inspirasi Sehat

PEMERIKSAAN PRENATAL Bagi IBU HAMIL

Thu, 16 Mar 2023

Pemeriksaan prenatal adalah pemeriksaan pada awal kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil.


Pemeriksaan prenatal meliputi : 

- pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh dokter,

- pemeriksaan USG

- pemeriksaan laboratorium atau prenatal check up. 


#Prenatal check up merupakan tindakan antisipatif untuk mengetahui sejak dini risiko yang mungkin muncul dan mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin seperti infeksi TORCH, ketidak-cocokan rhesus, diabetes gestational. Sebaiknya prenatal check up dilakukan pada trisemester 1 kehamilan. 


Pemeriksaan laboratorium yang masih jarang ibu hamil periksa namun sebenarnya sangat penting adalah:

  1. Pemeriksaan TORCH

       Pemeriksaan ini  digunakan untuk skrining beberapa penyakit infeksius yang dapat menyebabkan gangguan pada fetus saat hamil dan penyakit pada dewasa. TORCH merupakan akronim dari Toxoplasma, Rubella, CMV dan Herpes simpleks virus. Tes ini digunakan untuk mendekteksi antibodi terhadap infeksi tadi. Sampel pemeriksaan ini adalah dari darah vena. Pasien dengan infeksi yang sedang terjadi akan memiliki IgM antibodi terhadap virus yang menginfeksi. Sedangkan pasien dengan infeksi masa lampau akan memiliki IgG antibodi. Apabilla tidak ditemukan IgM maupun IgG berarti tidak terdapat infeksi. 


  1. Pemeriksaan NIPT (Non Invasive Prenatal Testing)

       Adalah pemeriksaan materi genetik noninvasif yang digunakan untuk skrining sindrom down, sindrom edwards, sindrom patau. 

Pada kehamilan, terdapat sedikit DNA yang berasal dari janin dan plasenta di dalam kandungan, yang masuk bercampur di dalam peredaran darah ibu. Jumlah bagian DNA janin di dalam darah ibu cukup banyak, bisa mencapai 5–15 persen dari total DNA di darah ibu. Bagian ini disebut DNA fraksi janin (fetal fraction DNA). DNA inilah yang dapat diperiksa pada tes NIPT, untuk memperkirakan kondisi kromosom janin. 

Pemeriksaan NIPT  bertujuan untuk mengetahui:

  1. Apakah semua kromosom autosom dalam keadaan normal atau tidak
  2. Apakah terdapat kromosom seks XX atau XY (perempuan atau laki-laki)
  3. Apakah ada kemungkinan terdapat kelainan kromosom, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan genetik pada janin.

Spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan NIPT adalah darah vena. Pengambilan darah disarankan pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu pada kehamilan tunggal dan lebih dari 12 minggu pada kehamilan ganda.


Tidak semua ibu hamil memerlukan pemeriksaan NIPT. Biasanya, jika pemeriksaan ultrasonografi (USG) menemukan dugaan adanya kelainan bawaan pada janin, ibu baru akan dianjurkan untuk pemeriksaan NIPT. NIPT juga dapat dianjurkan pada pasien dengan risiko tinggi kelainan bawaan janin pada kehamilan, misalnya usia ibu di atas 35 tahun, atau ada riwayat keluarga dengan kelainan bawaan lahir, serta ibu dengan riwayat keguguran. 

Hasil tes ini memiliki akurasi sangat tinggi, yaitu mencapai 97-99 persen. Jika ditemukan ada kondisi yang kurang baik, maka ibu akan bisa menentukan langkah terkait kehamilan. Selain menganalisa kromosom, NIPT juga bisa membantu Mama mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal



Penulis : Dr. Clarinda Hermanto (Dokter Konsultan Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Bambang Sugeng No. A2 Magelang)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA