Inspirasi Sehat

Pemeriksaan pada Penyakit Stroke

Thu, 24 Oct 2024

Saat mengalami gejala stroke atau terdapat tanda “SeGeRa Ke RS”, sebaiknya pasien segera memastikan kondisi kesehatan dengan pergi ke tempat praktik dokter atau rumah sakit. Ada beberapa metode dan pemeriksaan yang akan dilakukan untuk mendiagnosis gejala awal stroke, antara lain:

 

Pemeriksaan Fisik

Meliputi beberapa pemeriksaan sederhana seperti tekanan darah, detak jantung, dan gejala awal gangguan neurologis. Beberapa pemeriksaan neurologis yang akan dilakukan antara lain:

 

1. Kewaspadaan atau kesadaran.

2. Kemampuan berbicara, bahasa, serta fungsi daya ingat.

3. Penglihatan serta gerakan mata.

4. Sensasi serta pergerakan tangan dan kaki.

5. Gerak refleks.

6. Kemampuan berjalan serta keseimbangan.

 

Pemeriksaan Tes Darah

Dilakukan untuk melihat faktor risiko serta penyakit lain yang dapat mendasari terjadinya stroke. Beberapa parameter pemeriksaan yang umumnya dilakukan, antara lain:

 

Pemeriksaan darah lengkap

1. Pemeriksaan pembekuan darah: pT, ApTT, dan INR

2. Kadar gula darah dan HbA1c

3. Serum elektrolit

4. Profil lipid (Kolesterol total, HDL, LDL, dan Trigliserida)

5. Fungsi hati dan fungsi ginjal

6. Parameter infeksi: CRP dan LED

7. Pada kasus tertentu: Protein C dan S, Faktor Xa, Cardiolipin Antibodi, serta ANA Test

 

Pemeriksaan Pemindai/Scan

Meskipun gejala fisik pada stroke umumnya terlihat jelas, pemindaian otak tetap harus dilakukan untuk penegakan diagnosis stroke. Pemindaian otak juga diperlukan untuk menentukan tipe/jenis, penyebab, serta derajat keparahan stroke yang dialami pasien. Terdapat berbagai macam metode yang dapat dilakukan untuk memindai otak, namun dua metode yang paling umum dan sering tersedia di RS adalah CT Scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging):

 

CT Scan: Dilakukan dengan menggunakan serangkaian sinar X-ray untuk menghasilkan gambar yang jelas dan detail dari otak pasien. CT scan dapat menunjukkan adanya perdarahan pada otak, stroke iskemik, tumor, maupun berbagai kondisi kesehatan lainnya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, pada pemeriksaan CT Scan juga dapat menggunakan zat kontras yang dimasukkan melalui pembuluh darah sesaat sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan CT Scan bersifat cepat dan cukup konklusif dalam menilai tipe stroke, sehingga sangat efektif dalam membantu pasien mendapatkan penanganan yang cepat.

MRI (Magnetic Resonance Imaging): Dilakukan menggunakan gelombang radio dan magnet yang kuat untuk menciptakan gambar yang jelas dan detail dari otak pasien. Metode ini juga dapat mendeteksi jaringan otak yang mengalami kerusakan akibat stroke iskemik dan perdarahan otak. Umumnya, metode ini dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan pada pasien yang memiliki berbagai gejala, namun lokasi dari kerusakan masih belum diketahui. MRI membutuhkan biaya yang lebih besar serta waktu pemeriksaan yang lebih lama.

 

Selain pemindai otak, beberapa pemeriksaan pemindai/imaging yang dapat mendukung penegakan diagnosis stroke antara lain:

 

1. Carotid Ultrasound: Untuk melihat penyumbatan pada pembuluh darah leher yang mensuplai darah ke area otak.

2. Cerebral Angiogram

3. Ekokardiografi: Untuk menemukan sumbatan/gumpalan darah dari jantung yang mungkin bergerak keluar dari jantung menuju otak.

4. Digital Subtraction Angiography (DSA)

 

Penulis: dr Amelia Pratiwi, Sp.PK (Dokter Penanggungjawab Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Sutisna Senjaya No. 39, Tasikmalaya)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA