Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN PADA PENDERITA PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)
Thu, 16 Jun 2022
Cara mengetahui seorang wanita mengidap penyakit sindrom polikistik ovarium (PCOS), maka perlu dilakukan serangkaian diagnosis untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang muncul.
Pemeriksaan untuk mendiagnosis Sindrom Polikistik Ovarium diantaranya adalah :
• Pemeriksaan fisik. Dilakukan serangkaian pemeriksaan fisik bagi pengidap.
• Pemeriksaan Laboratorium. Pengidap diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
• Pemeriksaan Non Laboratorium. Dengan melakukan Tes ultrasound (USG), dimana tes ini memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.
1. Pemeriksaan fisik.
Dengan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid oleh Dokter, serta memeriksa organ reproduksi wanita.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan skrining laboratorium yang direkomendasikan diantaranya adalah :
• Pemeriksaan fungsi tiroid (TSH/Thyroid Stimulating Hormone dan kadar tiroksin bebas).
• Pemeriksaan kadar prolaktin.
• Pemeriksaan indeks androgen bebas.
• Pemeriksaan kadar FSH/Follicle Stimulating Hormone dan LH/Luteinizing Hormone.
• Kadar hCG/human Chorionic Gonadotropin serum, dengan tujuan untuk menyingkirkan kehamilan pada perempuan dengan oligomenorea atau amenorea.
• Kadar Kortisol Bebas, pemeriksaan kadar kortisol bebas specimen urin 24 jam dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan Sindrome Chusing.
• Test Tolerasi Glukosa Oral, pada penderita PCOS dengan IMT >30kg/m2, memiliki riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 pada keluarga, atau dengan usia >40 tahun, TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) 75 gram harus dilakukan. Perempuan hamil yang didiagnosis dengan PCOS harus diskrining untuk diabetes gestasional, sebelum usia gestasi 20 minggu.
3. Pemeriksaan Non Laboratorium.
Dengan Tes ultrasound (USG Ovarium), pemeriksaan ini biasanya dilakukan secara transvaginal dengan tujuan untuk memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus (untuk menilai morfologi ovarium).
Penulis : dr. Fatimah Bebi (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Diponegoro No. 37 Medan)
Pemeriksaan untuk mendiagnosis Sindrom Polikistik Ovarium diantaranya adalah :
• Pemeriksaan fisik. Dilakukan serangkaian pemeriksaan fisik bagi pengidap.
• Pemeriksaan Laboratorium. Pengidap diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
• Pemeriksaan Non Laboratorium. Dengan melakukan Tes ultrasound (USG), dimana tes ini memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.
1. Pemeriksaan fisik.
Dengan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid oleh Dokter, serta memeriksa organ reproduksi wanita.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan skrining laboratorium yang direkomendasikan diantaranya adalah :
• Pemeriksaan fungsi tiroid (TSH/Thyroid Stimulating Hormone dan kadar tiroksin bebas).
• Pemeriksaan kadar prolaktin.
• Pemeriksaan indeks androgen bebas.
• Pemeriksaan kadar FSH/Follicle Stimulating Hormone dan LH/Luteinizing Hormone.
• Kadar hCG/human Chorionic Gonadotropin serum, dengan tujuan untuk menyingkirkan kehamilan pada perempuan dengan oligomenorea atau amenorea.
• Kadar Kortisol Bebas, pemeriksaan kadar kortisol bebas specimen urin 24 jam dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan Sindrome Chusing.
• Test Tolerasi Glukosa Oral, pada penderita PCOS dengan IMT >30kg/m2, memiliki riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 pada keluarga, atau dengan usia >40 tahun, TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) 75 gram harus dilakukan. Perempuan hamil yang didiagnosis dengan PCOS harus diskrining untuk diabetes gestasional, sebelum usia gestasi 20 minggu.
3. Pemeriksaan Non Laboratorium.
Dengan Tes ultrasound (USG Ovarium), pemeriksaan ini biasanya dilakukan secara transvaginal dengan tujuan untuk memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus (untuk menilai morfologi ovarium).
Penulis : dr. Fatimah Bebi (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Diponegoro No. 37 Medan)