Inspirasi Sehat
Pemeriksaan Pada Menopause Dini
Wed, 4 Oct 2023Tidak ada gambaran klinis unik yang menegakkan diagnosis menopause dini. Namun, dibutuhkan beragam tes untuk menegakkan diagnosis menopause dini, di antaranya:
1. Pemeriksaan Anamnesa Dokter
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
#1. Anamnesa
Pemeriksaan anamnesa dokter dilaksanakan sehubungan dengan adanya gejala dari defisiensi estrogen. Gejala yang paling utama adalah berhentinya menstruasi yang didahului dengan perubahan siklus menstruasi. Gejala menopause mencakup gejala vasomotor, urogenital dan psikogenik.
#2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik wanita menopause dini diantaranya adalah tanda vital, data antropometri, pemeriksaan vagina dan Pap Smear.
Diagnosis Banding
Jika terjadi menopause pada usia 45 tahun ke atas, diagnosis dapat ditegakkan secara klinis. Tetapi, jika terjadi pada usia yang lebih muda atau menopause dini, perlu disingkirkan kemungkinan diagnosis lain yang menyebabkan amenorea sekunder.
Penyebab terjadinya amenore pada usia muda paling sering adalah kehamilan, sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu. Penyebab lain amenorea adalah kelainan anatomis seperti obstruksi uterine outflow dan Sindrom Asherman yaitu jaringan parut uterus setelah prosedur dilatasi dan kuretase. Kondisi amenorea juga dapat disebabkan dari disfungsi aksis hipotalamus-pituitari-gonad.
#3 Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Pemeriksaan penunjang untuk kearah menopause dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Beberapa diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan kadar hormon estradiol, prolactin, follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), thyroid stimulating hormone (TSH) dan antimullerian hormone (AMH).
▪ Kadar Hormon
Pada wanita dengan menopause, dapat ditemukan peningkatan serum FSH di atas 40 mIU/mL, namun peningkatan ini tidaklah spesifik untuk menopause. Kadar tes estradiol yang bersirkulasi ditemukan jauh lebih rendah sesudah terjadinnya menopause.
Anti mullerian hormone (AMH) adalah hormon yang diproduksi oleh sel granulosa folikel ovarium. AMH ditemukan bermanfaat dalam penilaian cadangan ovarium dan dapat memprediksi kapan seseorang akan mengalami menopause. Kadar AMH ditemukan sangat rendah atau tidak terdeteksi pada wanita yang mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita normal. Saat ini pengukuran AMH tunggal lebih bermakna dalam menilai cadangan ovarium dibandingkan dengan pemeriksaan estradiol, FSH, LH.
Daftar Pustaka
1. Nelson H. Menopause. The Lancet. 2008; 371(9614): p. 760-770.
2. Coney P. Menopause. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/264088-overview#a2.
3. American College of Obstetricians and Gynecologists. Practice Bulletin No. 141. (2014). Obstetrics & Gynecology, 123(1), 202–216. doi:10.1097/01.aog.0000441353.20693.78
22. Peacock K, Ketvertis KM. Menopause. [Updated 2019 Nov 22]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507826/
23. Kruszyńska A, Srzednicka J. Anti-Müllerian hormone (AMH) as a good predictor of time of menopause. Prz Menopauzalny. 2017 Jan; 16(2): p. 47-50.
Penulis: Prof.Dr.dr. Ellyza Nasrul Sp.PK(K) (Dokter Penaggungjawab Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Ahmad Yani No. 39, Padang)