Inspirasi Sehat
Pemeriksaan Laboratorium Untuk Menilai Risiko Penyakit Jantung
Wed, 9 Aug 2023Penyakit jantung juga bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin. Ada beberapa screening yang dapat dilakukan, untuk mengetahui kesehatan jantung, diantaranya :
1. Pemeriksaan Lipid Profile , bertujuan untuk melihat kadar kolesterol di dalam tubuh, kadar kolesterol tinggi dapat menjadi salah satu tanda adanya gangguan pada jantung.
Pemeriksaan Kolesterol meliputi :
▪ Kolesterol Total, untuk mengukur jumlah kolesterol dan Trigliserida dalam darah, dimana hasilnya dapat membantu menentukan risiko timbunan lemak (plak) di arteri yang menyebabkan penyempitan/penyumbatan pembuluh darah
▪ Kolesterol Jahat / LDL berfungsi mengangkut kolesterol menuju sel-sel tubuh melalui peredaran darah. Namun, ketika jumlahnya melebihi batas ambang normal, LDL dapat menyebabkan penyakit jantung karena adanya penumpukan pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah menjadi terganggu.
• Kolesterol baik /HDL, yaitu kolesterol yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. HDL sebaiknya tetap pada angka 40 mg/dLuntuk pria dan 50 mg/dL untuk wanita.
2. Tes CPK/CK
Peningkatan CK/CPK merupakan indikasi terjadinya kerusakan otot yang dtandai adanya perlukaan otot atau disebabkan pengobatan tertentu seperti golongan statin.
3. Tes Lipoprotein (Lp)
Merupakan salah satu jenis dari kolesterol jahat (LDL). Tinggi rendahnya Lp dalam tubuh akan ditentukan dari genetik yang didapatkan. Untuk itu pemeriksaan ini disarankan untuk seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung atau salah satu anggota yang mengidap penyakit jantung.
4. CKMB
Dilakukan untuk kondisi acute myocardia infark dan penyakit/kerusakan otot skeletal. Adanya CKMB dalam serum, tanpa adanya trauma atau kerusakan otot yang lain, kemungkinan memberikan indikasi adanya kerusakan nekrotik jantuk sebagai konsekuensi infark miocard.
5. Lactate Dehydrogenase
Untuk mendeteksi kerusakan miocardial seperti Acute myocardial infark (AMI)
6. hs-Troponin I
Biomarker pilihan untuk diagnosis Acute myocardial infark (AMI), stratifikasi risiko dan prognosis.
7. NT Pro BNP
Digunakan sebagai penanda untuk deteksi gagal jantung. Pada orang tanpa gejala, pemeriksaan NT pro BNP juga dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi subklinis yang beresiko terhadap terjadinya gagal jantung di kemudian hari.
8. hs-CRP
Untuk menilai risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu bila terjadi peningkatan kadar hs-CRP pada infeksi kronis, inflamasi dan aterosklerosis.
9. ECG
Merupakan pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung, mengevaluasi fungsi struktur otot, katup, sekat dan fungsi jantung secara menyeluruh dan mendeteksi otot jantung yang terganggu gerakannya akibat penyakit jantung koroner.
10. Treadmill test
Mendeteksi probabilitas seseorang memiliki gangguan aliran pembuluh darah koroner bila dipicu oleh aktivitas.
11. Echocardiografi
Disebut juga ultrasound jantung adalah suatu tekhnik pemeriksaan jantung dan pembuluh darah besar dengan menggunakan gelombang suara ultra (ultrasound). Merupakan pemeriksaan penunjang untuk dokter dalam menegakkan diagnosa, menentukan tata laksana dan prognosis kasus penyakit jantung dan pembuluh darah
Penulis : dr. Surti Primaningrum (Dokter Pelayanan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Prof. Dr. HM. Yamin No. 92A-92E Medan)