Inspirasi Sehat

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN LAMBUNG

Tue, 2 Feb 2021
Sistem pencernaan adalah sekumpulan organ yang berperan dalam proses pengolahan makanan. Makanan dirobek dan dikunyah dalam rongga mulut. Air liur berperan untuk melembutkan dan merubah zat pati menjadi gula. Secara peristaltik makanan dari kerongkongan dibawa menuju lambung. Asam lambung berperan membunuh bakteri dan membentuk intestinal juice. Penyerapan sari pati intestinal juice terjadi dalam usus halus. Selanjutnya zat sisa masuk ke dalam usus besar, dikumpulkan dalam rectum dan dibuang melewati anus.

Di sarana pelayanan kesehatan, dokter melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan pada keluhan gangguan sistem pencernaan. Pemeriksaan dilakukan untuk dapat menegakan diagnosa dan mencari penyebab gangguan sistem pencernaan tersebut.

Salah satu pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi gangguan sistem pencernaan pada lambung adalah pemeriksaan Urea Breath Test (UBT).
Pemeriksaan UBT diperlukan untuk mendeteksi adanya bakteri Helicobacter Pylori.
Helicobacter Pylori (H. Pylori) menjadi penyebab gangguan sistem pencernaan berupa luka lambung (tukak lambung), borok pada usus dua belas jari (ulkus duodenum) dan lainnya.

Pemeriksaan UBT memiliki kelebihan dalam hal mencari penyebab gangguan pada sistem pencernaan lambung. Pemeriksaan UBT dimulai dengan meniup kantong, non invasive (tanpa jarum & tidak sakit) dengan tingkat akurasi tinggi (sensitifitas & spesifisitas diatas 95%)

PERSIAPAN PEMERIKSAAN

Persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium lambung UBT adalah:

A. 2 minggu sebelum dilakukan pemeriksaan menghentikan obat-obat berikut:
- PPI (Omeprazol, Lansoprazol, Rabeprazole, dll)
- Bismuth
- Antibiotik
- Agen aktivasi anti urease ( Ecabet Natrium, dll)
B. Melakukan puasa (tidak makan dan minum) 4 jam menjelang pemeriksaan
Konsultasikan dengan dokter, untuk keberhasilan pemeriksaan laboratorium lambung tersebut.

Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan laboratorium lambung UBT dilakukan dalam ruangan khusus. Kemudian pasien diberi penjelasan sebagai berikut:
1. Pasien diminta meniup udara pernafasan ke dalam kantong baseline
2. Meminum tablet yang telah disiapkan dengan 100ml air, telan dengan cepat tanpa dikunyah
3. Posisi berbaring ke kiri selama 5 menit
4. Posisi duduk selama 15 menit
5. Meniup udara pernafasan ke dalam kantong sampel pada menit ke-20

CARA MENIUP YANG BENAR

- Bernafas biasa terlebih dahulu, kemudian tahan napas selama 10-15 detik.
- Hembuskan udara pernafasan ke dalam kantong dan tutup, tanpa diawali menarik nafas.

Pasca pemeriksaan laboratorium lambung UBT dilakukan, tidak ada pantangan apapun, kecuali jika akan melakukan pemeriksaan lainnya.

CARA UBT MENDETEKSI H. PYLORI

Pemeriksaan laboratorium lambung UBT, mendeteksi adanya bakteri dengan mekanisme berikut :
》H. Pylori memproduksi enzim yang akan memecahkan Urea menjadi Ammonia dan Karbon Dioksida.
》Tablet yang diminum mengandung Urea. Udara pernafasan ditampung dan diukur dengan alat khusus. Jika dideteksi adanya peningkatan Karbon Dioksida, ini mengindikasikan adanya bakteri H. Pylori dalam lambung.

Pemeriksaan laboratorium lambung UBT, dimungkinkan terjadi false positif. Karbon Diaoksida terdeteksi melebihi normal, karena proses pengeluaran udara pernafasan yang tidak sesuai. Udara pernafasan yang dikeluarkan bukan merupakan udara pernafasan yang biasa dilakukan. Untuk itu sangat penting memperhatikan cara meniup yang benar.

Pemeriksaan laboratoium lambung UBT, dapat dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan lainnya untuk penilaian lebih maksimal. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi H.Pylori, dapat diambil dari sample darah dan feces penderita.

EFEK SAMPING

Prosedur UBT aman untuk dilakukan karena bersifat non invasive (tanpa jarum dan tanpa nyeri). Efek samping yang mungkin timbul berasal dari obat yang diminum. Gejala yang dapat dirasakan adalah:
nyeri perut, mual, muntah, lemas dan perubahan pola penciuman.
Namun gejala tersebut bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.

INDIKASI PEMERIKSAAN

- Gastritis diduga penyebabnya H. Pylori
- Evalusi pengobatan (setelah 4 minggu minum obat)
- Ada anggota keluarga terinfeksi H. Pylori
- Sensasi terbakar dada setelah penyebab jantung disingkirkan


Penulis : dr. Evi Firtiah (Dokter Pelayanan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Amir Mahmud No. 460 Cimahi)
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA