Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN HPV DNA untuk DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
Wed, 2 Mar 2022
Untuk mendeteksi adanya kanker atau tidak, bukanlah perkara mudah, apalagi pada stadium awal jarang menunjukkan gejala. Karena itu jika ada sesuatu yang berbeda dari tubuh kita, jangan dianggap enteng.
PAP SMEAR saja Tidak Cukup
Pap smear terbukti dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks melalui program skrining rutin. Namun demikian, pap smear saja tidak cukup.
Pemeriksaan dengan tingkat sensitivitas lebih tinggi untuk skrining kanker serviks yaitu pemeriksaan HPV DNA.
Pemeriksaan HPV DNA diperlukan untuk :
1. Mengetahui ada atau tidaknya infeksi HPV.
2. Membantu mengidentifikasi infeksi HPV kelompok risiko tinggi, sehingga dapat diketahui faktor risiko perkembangan ke arah kanker serviks.
3. Pada Wanita usia >= 30 tahun, dianjurkan untuk menambah pemeriksaan HPV DNA pada skrining rutin selain pap smear.
4. Dokter dapat memeberikan keputusan tindakan yang tepat, dalam waktu yang tepat pula bagi wanita yang berisiko berkembang ke arah kanker serviks.
Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan memeriksa materi genetik (DNA) Human Papilloma Virus pada sel serviks. Prosedur pemeriksaan ini hanya untuk mendeteksi tipe HPV yang berisiko tinggi dan tidak digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan yang disebabkan tipe HPV berisiko rendah, seperti kutil kelamin.
Syarat melakukan pemeriksaan HPV DNA diantaranya adalah :
▪︎Minimal 3 hari sebelum dilakukan tes tidak melakukan hubungan seksual
▪︎Tidak menggunakan tampon atau menggunakan krim atau sabun pembersih vagina serta tidak sedang mengalami menstruasi.
Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah sel – sel serviks (Cervical cells) yang diambil dari usap serviks.
Penulis : dr. Luh Ayu Krisnayanti darma ( Dokter Konsulen Medis Laboratorium Pramita cabang Pajajaran Bandung )
PAP SMEAR saja Tidak Cukup
Pap smear terbukti dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks melalui program skrining rutin. Namun demikian, pap smear saja tidak cukup.
Pemeriksaan dengan tingkat sensitivitas lebih tinggi untuk skrining kanker serviks yaitu pemeriksaan HPV DNA.
Pemeriksaan HPV DNA diperlukan untuk :
1. Mengetahui ada atau tidaknya infeksi HPV.
2. Membantu mengidentifikasi infeksi HPV kelompok risiko tinggi, sehingga dapat diketahui faktor risiko perkembangan ke arah kanker serviks.
3. Pada Wanita usia >= 30 tahun, dianjurkan untuk menambah pemeriksaan HPV DNA pada skrining rutin selain pap smear.
4. Dokter dapat memeberikan keputusan tindakan yang tepat, dalam waktu yang tepat pula bagi wanita yang berisiko berkembang ke arah kanker serviks.
Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan memeriksa materi genetik (DNA) Human Papilloma Virus pada sel serviks. Prosedur pemeriksaan ini hanya untuk mendeteksi tipe HPV yang berisiko tinggi dan tidak digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan yang disebabkan tipe HPV berisiko rendah, seperti kutil kelamin.
Syarat melakukan pemeriksaan HPV DNA diantaranya adalah :
▪︎Minimal 3 hari sebelum dilakukan tes tidak melakukan hubungan seksual
▪︎Tidak menggunakan tampon atau menggunakan krim atau sabun pembersih vagina serta tidak sedang mengalami menstruasi.
Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah sel – sel serviks (Cervical cells) yang diambil dari usap serviks.
Penulis : dr. Luh Ayu Krisnayanti darma ( Dokter Konsulen Medis Laboratorium Pramita cabang Pajajaran Bandung )