Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN HORMON PADA KASUS INFERTILITAS
Fri, 4 Mar 2022
Infertilitas didefinisikan sebagai gangguan sistem reproduksi yang menyebabkan kegagalan untuk mencapai kehamilan klinis setelah 12 bulan berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi.
Diperlukan pemeriksaan untuk menunjang penyebab infertilitas diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium hormon.
I. PEMERIKSAAN PADA PEREMPUAN
Gangguan ovulasi terjadi pada sekitar 15% pasangan infertilitas dan menyumbang sekitar 40% infertilitas pada perempuan.
A. Pemeriksaan hormon Progesteron
Perempuan yang memiliki siklus haid teratur dan telah mengalami infertilitas selama 1 tahun, dianjurkan untuk mengkonfirmasi terjadinya ovulasi dengan cara mengukur kadar progesteron serum fase luteal madya (hari ke 21-28).
Pemeriksaan kadar progesteron serum perlu dilakukan pada perempuan yang memiliki siklus haid panjang (oligomenorea). Pemeriksaan dilakukan pada akhir siklus (hari ke 28- 35) dan dapat diulang tiap minggu sampai siklus haid berikutnya terjadi.
B. Pemeriksaan FSH dan LH
Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH).
C. Pemeriksaan Prolaktin
Pemeriksaan kadar hormon prolaktin dapat dilakukan untuk melihat apakah ada gangguan ovulasi, galaktorea, atau tumor hipofisis.
D. Pemeriksaan kadar AMH
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui cadangan ovarium.
II. PEMERIKSAAN PADA LAKI-LAKI
Pemeriksaan hormon testosteron dan FSH serum.
Bila secara klinik ditemukan bahwa pasien menderita kelainan endokrinologi.
PERSIAPAN PASIEN DAN BAHAN PEMERIKSAAN
Tidak ada persiapan khusus sebelumya. Untuk pemeriksaan hormon testosteron sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Bahan pemeriksaan yang diperlukan adalah darah dari pembuluh vena.
Penulis : Dr. Clarinda Hermanto (Dokter Konsultan Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Bambang Sugeng No. A2 Magelang)
Diperlukan pemeriksaan untuk menunjang penyebab infertilitas diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium hormon.
I. PEMERIKSAAN PADA PEREMPUAN
Gangguan ovulasi terjadi pada sekitar 15% pasangan infertilitas dan menyumbang sekitar 40% infertilitas pada perempuan.
A. Pemeriksaan hormon Progesteron
Perempuan yang memiliki siklus haid teratur dan telah mengalami infertilitas selama 1 tahun, dianjurkan untuk mengkonfirmasi terjadinya ovulasi dengan cara mengukur kadar progesteron serum fase luteal madya (hari ke 21-28).
Pemeriksaan kadar progesteron serum perlu dilakukan pada perempuan yang memiliki siklus haid panjang (oligomenorea). Pemeriksaan dilakukan pada akhir siklus (hari ke 28- 35) dan dapat diulang tiap minggu sampai siklus haid berikutnya terjadi.
B. Pemeriksaan FSH dan LH
Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH).
C. Pemeriksaan Prolaktin
Pemeriksaan kadar hormon prolaktin dapat dilakukan untuk melihat apakah ada gangguan ovulasi, galaktorea, atau tumor hipofisis.
D. Pemeriksaan kadar AMH
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui cadangan ovarium.
II. PEMERIKSAAN PADA LAKI-LAKI
Pemeriksaan hormon testosteron dan FSH serum.
Bila secara klinik ditemukan bahwa pasien menderita kelainan endokrinologi.
PERSIAPAN PASIEN DAN BAHAN PEMERIKSAAN
Tidak ada persiapan khusus sebelumya. Untuk pemeriksaan hormon testosteron sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Bahan pemeriksaan yang diperlukan adalah darah dari pembuluh vena.
Penulis : Dr. Clarinda Hermanto (Dokter Konsultan Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Bambang Sugeng No. A2 Magelang)