Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN COVID 19
Tue, 2 Feb 2021
Di masa pandemi Covid 19 seperti saat ini sangatlah penting untuk dapat mendeteksi secara dini adanya virus Covid 19 didalam tubuh kita. Dengan deteksi dini lebih awal, dapat
diketahui apakah kita sedang terinfeksi atau tidak, sehingga infeksi covid segera bisa kita tangani dan sekaligus memutus rantai penyebaran virus covid 19 ke orang-orang di sekitar kita.
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis infeksi Covid 19.
Tes laboratorium dilakukan dengan cara mendeteksi virus itu sendiri (virologi test) atau mendeteksi respon imun manusia terhadap infeksi (antibodi atau serologi test) dan penanda biologis lainnya untuk mengikuti perjalanan penyakit.
Berikut adalah pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan sehubungan dengan penyakit COVID-19 :
1. Pemeriksaan VIROLOGI :
Bukti terkuat untuk menunjukkan adanya infeksi virus SARS-CoV-2 adalah mendeteksi keberadaan fragmen-framen virus, seperti protein atau asam nukleat melalui pemeriksaan virologis.
A. Pemeriksaan rRT - PCR (Molekular)
Asam nukleat dapat dideteksi melalui test amplikasi asam nukleat (NAAT) yang merupakan gold standard konfirmasi infeksi SARS-CoV-2, seperti real time reverse – trancripstion polymerase chain reaction (rRT-PCR) sebagai salah salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi materi genetik (DNA atau RNA). Sasaran pemeriksaan mencakup bagian-bagian gen E, RdRp, Orf, N dan S. Hingga saat ini pemeriksaan rt-PCR masih merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO untuk mendiagnosis virus covid 19, setidaknya dua target genom diatas harus diperiksa untuk diagnostik yang optimal.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan swab (apusan) menggunakan kapas lidi pada rongga nasofaring (melalui hidung) dan orofaring (melalui mulut) untuk mendapatkan lendir yang akan digunakan sebagai sampel.
Pemeriksaan ini membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari.
B. Pemeriksaan Antigen
Alternatif lain dari pemeriksaan virologi adalah antigen test. Pemeriksaan ini mendeteksi keberadaan protein virus SARS-CoV-2. Yang diperiksa adalah protein dari virus. Pemeriksaan antigen akan menunjukkan hasil positif apabila tertangkap materi tubuh / protein dari virus corona. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah waktu pemeriksaan relatif cepat (< 30 menit) dibanding pemeriksaan rRT PCR.
Pemeriksaan Antigen menggunakan sampel dari swab/apusan pada area nasofaring (melalui hidung).
Prosedur lebih sederhana dan biaya relatif lebih murah dibandingkan RT-PCR.
2. Pemeriksaan SEROLOGI :
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi antibodi dalam tubuh seseorang sebagai respon imun terhadap infeksi SARS-CoV-2. Antibodi sendiri adalah kekebalan khusus yang terbentuk dan terdeteksi di dalam darah akibat masuknya mikroorganisme (misalnya virus) yang dikenal dengan nama imunoglobulin. Ada 2 jenis imunoglobulin yang diperiksa yaitu IgM (imunoglobulin yang terbentuk sebagai respon awal terhadap mikroorganisme) dan IgG (imunoglobulin yang terbentuk lebih lanjut dan akan bertahan selama beberapa waktu tertentu). Hasil reaktif menunjukan pernah kontak atau terpapar dengan virus ini. Pemeriksaan serologi ini baik digunakan untuk surveilance dan test penyaring (screening) pada penderita tanpa gejala (asimtomatik). Antibodi sudah terdeteksi pada akhir minggu pertama (5-7 hari) setelah timbul gejala. Pemeriksaan serologi test ini diharapkan dapat mendeteksi antibodi fungsional yang dapat menetralisasi atau melawan virus SARS-CoV-2.
Pemeriksaan Serologi menggunakan darah vena sebagai sampel.
3. Pemeriksaan Pendukung
Pemeriksaan pendukung digunakan terutama untuk memantau perjalanan penyakit penderita COVID-19.
~ Pemeriksaan laboratorium menggunakan sampel bahan darah Vena, seperti : Hematologi Lengkap, NLCR, CRP, D-Dimer, LDH, IL-6
~ Foto Thorax dan lainnya digunakan untuk memantau tingkat kesembuhan atau derajat penyakit yang sangat diperlukan untuk penatalaksanaan perawatan yang lebih baik dan efektif.
Untuk mengetahui pemeriksaan yang paling tepat dapat dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter, atau menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang terdekat di kota anda.
Penulis : Dr. Odilia Lustriana (Dokter Konsulen Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang M. Toha Bandung)
diketahui apakah kita sedang terinfeksi atau tidak, sehingga infeksi covid segera bisa kita tangani dan sekaligus memutus rantai penyebaran virus covid 19 ke orang-orang di sekitar kita.
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis infeksi Covid 19.
Tes laboratorium dilakukan dengan cara mendeteksi virus itu sendiri (virologi test) atau mendeteksi respon imun manusia terhadap infeksi (antibodi atau serologi test) dan penanda biologis lainnya untuk mengikuti perjalanan penyakit.
Berikut adalah pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan sehubungan dengan penyakit COVID-19 :
1. Pemeriksaan VIROLOGI :
Bukti terkuat untuk menunjukkan adanya infeksi virus SARS-CoV-2 adalah mendeteksi keberadaan fragmen-framen virus, seperti protein atau asam nukleat melalui pemeriksaan virologis.
A. Pemeriksaan rRT - PCR (Molekular)
Asam nukleat dapat dideteksi melalui test amplikasi asam nukleat (NAAT) yang merupakan gold standard konfirmasi infeksi SARS-CoV-2, seperti real time reverse – trancripstion polymerase chain reaction (rRT-PCR) sebagai salah salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi materi genetik (DNA atau RNA). Sasaran pemeriksaan mencakup bagian-bagian gen E, RdRp, Orf, N dan S. Hingga saat ini pemeriksaan rt-PCR masih merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO untuk mendiagnosis virus covid 19, setidaknya dua target genom diatas harus diperiksa untuk diagnostik yang optimal.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan swab (apusan) menggunakan kapas lidi pada rongga nasofaring (melalui hidung) dan orofaring (melalui mulut) untuk mendapatkan lendir yang akan digunakan sebagai sampel.
Pemeriksaan ini membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari.
B. Pemeriksaan Antigen
Alternatif lain dari pemeriksaan virologi adalah antigen test. Pemeriksaan ini mendeteksi keberadaan protein virus SARS-CoV-2. Yang diperiksa adalah protein dari virus. Pemeriksaan antigen akan menunjukkan hasil positif apabila tertangkap materi tubuh / protein dari virus corona. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah waktu pemeriksaan relatif cepat (< 30 menit) dibanding pemeriksaan rRT PCR.
Pemeriksaan Antigen menggunakan sampel dari swab/apusan pada area nasofaring (melalui hidung).
Prosedur lebih sederhana dan biaya relatif lebih murah dibandingkan RT-PCR.
2. Pemeriksaan SEROLOGI :
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi antibodi dalam tubuh seseorang sebagai respon imun terhadap infeksi SARS-CoV-2. Antibodi sendiri adalah kekebalan khusus yang terbentuk dan terdeteksi di dalam darah akibat masuknya mikroorganisme (misalnya virus) yang dikenal dengan nama imunoglobulin. Ada 2 jenis imunoglobulin yang diperiksa yaitu IgM (imunoglobulin yang terbentuk sebagai respon awal terhadap mikroorganisme) dan IgG (imunoglobulin yang terbentuk lebih lanjut dan akan bertahan selama beberapa waktu tertentu). Hasil reaktif menunjukan pernah kontak atau terpapar dengan virus ini. Pemeriksaan serologi ini baik digunakan untuk surveilance dan test penyaring (screening) pada penderita tanpa gejala (asimtomatik). Antibodi sudah terdeteksi pada akhir minggu pertama (5-7 hari) setelah timbul gejala. Pemeriksaan serologi test ini diharapkan dapat mendeteksi antibodi fungsional yang dapat menetralisasi atau melawan virus SARS-CoV-2.
Pemeriksaan Serologi menggunakan darah vena sebagai sampel.
3. Pemeriksaan Pendukung
Pemeriksaan pendukung digunakan terutama untuk memantau perjalanan penyakit penderita COVID-19.
~ Pemeriksaan laboratorium menggunakan sampel bahan darah Vena, seperti : Hematologi Lengkap, NLCR, CRP, D-Dimer, LDH, IL-6
~ Foto Thorax dan lainnya digunakan untuk memantau tingkat kesembuhan atau derajat penyakit yang sangat diperlukan untuk penatalaksanaan perawatan yang lebih baik dan efektif.
Untuk mengetahui pemeriksaan yang paling tepat dapat dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter, atau menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang terdekat di kota anda.
Penulis : Dr. Odilia Lustriana (Dokter Konsulen Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang M. Toha Bandung)