Inspirasi Sehat

Panel Pemeriksaan pada Diabetes Mellitus (DM)

Thu, 14 Nov 2024

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi, ditandai dengan tingginya kadar gula darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi ini bisa disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans pada pankreas, atau kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Diabetes sering kali muncul tanpa gejala, namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai indikasi kemungkinan diabetes. Gejala umum yang sering dialami penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (mudah lapar). Gejala lain yang juga sering muncul termasuk penglihatan kabur, kesulitan mengoordinasi gerakan tubuh, kesemutan di tangan atau kaki, gatal-gatal (pruritus), serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Pada DM Tipe 1, gejala klasik yang umum adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah, iritabilitas, dan pruritus.
Pada DM Tipe 2, gejalanya sering kali tidak muncul atau samar-samar. DM Tipe 2 sering kali baru terdeteksi setelah bertahun-tahun ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi mulai muncul. Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sulit sembuh dari luka, penglihatan semakin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, serta komplikasi pada pembuluh darah dan saraf.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita diabetes, tes gula darah bisa dilakukan. Ada beberapa jenis tes gula darah yang bisa menentukan kadar gula dalam darah:

1.    GDS (Gula Darah Sewaktu): Tes ini dilakukan kapan saja, bahkan setelah makan. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka dapat dipastikan seseorang menderita diabetes.
2.    GDP (Gula Darah Puasa): Tes ini dilakukan setelah berpuasa selama 8-10 jam. Hasil normal tidak lebih dari 126 mg/dl (> 7,0 mmol/L); jika lebih, indikasi diabetes muncul.
3.    HbA1C (Hemoglobin Glikat): Tes ini mengukur kadar gula darah selama 3 bulan terakhir. Jika hasilnya >6,5%, maka ada indikasi diabetes.
4.    TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral): Tes ini dilakukan setelah berpuasa dan 2 jam setelah minum larutan glukosa. Jika hasilnya ≥200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka seseorang terindikasi diabetes.

Sumber : https://p2ptm.kemkes.go.id

Penulis : dr. Annisa Meitriasari (dokter pelayanan medis PRAMITA Lab Semarang)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA