Inspirasi Sehat

Panel Pemeriksaan ODHA

Thu, 2 Dec 2021
Selain hasil pemeriksaan fisik dan keluhan subyektif yang dialami ODHA, pemeriksaan laboratorium berperan dalam perawatan dan pengobatan ODHA. Kesemuanya ini diperlukan demi membuat rencana penatalaksanaan penanganan HIV/AIDS yang tepat, sehingga virus dapat terkendali, derajat kesehatan menjadi lebih baik dan mereduksi kemungkinan terjadinya penularan virus kepada orang lain.


Untuk memantau derajat kesehatan ODHA dan keberhasilan pengobatan HIV, secara rutin dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, antara lain :
• Hitung CD4 : parameter untuk menilai risiko terjadinya infeksi oportunistik dan bekerjanya sistem imunitas.

• Persentase CD4 : dikatakan lebih stabil dari hitung CD4 dalam satu periode waktu. Namun hitung CD4 lebih menggambarkan kerja sistem imunitas dibandingkan dengan persentase CD4.

• HIV RNA : untuk menilai respon terhadap pengobatan HIV.

• Hematologi Lengkap : pemeriksaan yang sering diminta, karena dapat mengungkap adanya infeksi, anemia dan masalah medis lainnya.

• Tes Resistensi Obat : untuk menentukan obat yang paling cocok.

• Panel Kimia Darah : untuk memantau efek samping obat terhadap organ2 tubuh.

• Skrining Penyakit Menular Seksual (PMS) : skrining terhadap syphilis, gonorrhea dan chlamydia. Adanya PMS dapat meningkatkan risiko menularkan HIV pada orang lain.

• PAP smear (Cervical and Anal) : pertumbuhan sel abnormal pada cervix (wanita) dan anus ( pria dan wanita) yang sering terjadi pada ODHA dapat berdegenerasi ganas bila tak diobati lebih dini.

• Tes Hepatitis A, B, and C : pada ODHA tak jarang terjadi co-infeksi dengan hepatitis.

• Tes Tuberculosa : pada ODHA, Tbc yang tak diobati dapat berakibat fatal. Deteksi dan pengobatan Tbc penting untuk mencegah penularan Tbc pada orang lain.

• Skrining Toxoplasmosis : Toxoplasmosis dapat menjadi infeksi oportinistik yang berakibat fatal bagi ODHA.

• Pemeriksaan Profil Lipid (Cholesterol dan Triglycerida) : beberapa obat HIV berpengaruh pada metabolisme lipid. Kadar lipid yang tinggi cenderung menimbulkan masalah medis lain, termasuk masalah jantung.

• Kadar Glukosa Puasa : beberapa obat HIV dapat meningkatkan kadar glukosa darah, dan berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti diabetes mellitus.

• Tes kehamilan : agar dapat segera dilakukan upaya untuk mengurangi risiko penularan HIV pada bayi.


Persiapan pasien dan bahan pemeriksaan

Pasien sebelum diambil specimen darah diharapkan puasa terlebih dahulu selama 10-12 jam sebelumnya, untuk pemeriksaan papsmear dapat dilakukan mulai hari ke-3 dari haids/menstruasi hari terakhir dan 2 hari sebelumnya tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu. untuk jenis sampel yang dibutuhkan adalah bahan urine dan darah dari pembuluh darah vena.

Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi laboratorium klinik pramita cabang terdekat dikota anda.

Penulis : dr. Tony Iman, Sp.PK (Dokter Penanggung Jawab Laboratorium Pramita Jl. Kelapa Dua Raya No. 18 Jakarta).
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA