Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
Panel Pemeriksaan LUPUS
Fri, 7 May 2021
Pemeriksaan yang diperlukan untuk penyakit Lupus tidak dapat berdiri sendiri. Penyebabnya adalah karena gejala yang dialami setiap orang berbeda - beda. Disamping itu, penyakit Lupus juga dapat menyerang beberapa bagian dalam tubuh yang lain.
Penyakit Lupus seringkali menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit lain. Oleh karena itu, selain dengan melihat dari gejala, sangat penting untuk melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan adanya penyakit lupus pada seseorang.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan fisik diperlukan untuk menemukan ruam khas penderita Lupus, yang juga dikenal sebagai Butterfly-Shaped Rash, maupun ruam di bagian tubuh lain, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis Lupus (SLE), diantaranya adalah sbb :
1. Hematologi Lengkap
Bertujuan untuk mengetahui adanya sel-sel darah seperti hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit, hitung jenis dari sel-sel darah, serta mengetahui adanya laju endap darah.
2. Urine Lengkap
Bertujuan untuk melihat peningkatan protein maupun jumlah sel darah merah dalam urine, yang menandakan kerusakan ginjal. Adanya kerusakan ginjal merupakan salah satu tanda penyakit Lupus.
3. ANA test
Bertujuan untuk skrining autoantibodi terkait penyakit autoimun. Dimana pemeriksaan ini sebagai pengukur kadar dan pola antibodi dalam reaksi autoimun.
4. Anti dsDNA
Bertujuan untuk mengetahui kadar antibodi terhadap double stranded DNA dalam darah untuk membantu diagnosis penyakit SLE.
5. Tes komplemen C3 dan C4.
Komplemen adalah senyawa dalam darah yang membentuk sebagian sistem kekebalan tubuh. Level komplemen dalam darah akan menurun seiring aktifnya SLE.
Apabila didapatkan hasil pemeriksaan tersebut yang tidak normal, pasien sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut.
Pemeriksaan Lupus tidak memelukan persiapan bagi pasien sebelumnya dan sampel yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah darah vena dan urine pagi.
Keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA cabang terdekat di kota anda.
Sumber: Lam NC, Ghetu MV, Bieniek ML. Systemic Lupus Erythematosus: Primary Care Approach to Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):284-94. PMID: 27548593
Penulis : dr. Anisa Larasati (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Cik Di Tiro No. 17 Yogyakarta)
Penyakit Lupus seringkali menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit lain. Oleh karena itu, selain dengan melihat dari gejala, sangat penting untuk melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan adanya penyakit lupus pada seseorang.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan fisik diperlukan untuk menemukan ruam khas penderita Lupus, yang juga dikenal sebagai Butterfly-Shaped Rash, maupun ruam di bagian tubuh lain, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis Lupus (SLE), diantaranya adalah sbb :
1. Hematologi Lengkap
Bertujuan untuk mengetahui adanya sel-sel darah seperti hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit, hitung jenis dari sel-sel darah, serta mengetahui adanya laju endap darah.
2. Urine Lengkap
Bertujuan untuk melihat peningkatan protein maupun jumlah sel darah merah dalam urine, yang menandakan kerusakan ginjal. Adanya kerusakan ginjal merupakan salah satu tanda penyakit Lupus.
3. ANA test
Bertujuan untuk skrining autoantibodi terkait penyakit autoimun. Dimana pemeriksaan ini sebagai pengukur kadar dan pola antibodi dalam reaksi autoimun.
4. Anti dsDNA
Bertujuan untuk mengetahui kadar antibodi terhadap double stranded DNA dalam darah untuk membantu diagnosis penyakit SLE.
5. Tes komplemen C3 dan C4.
Komplemen adalah senyawa dalam darah yang membentuk sebagian sistem kekebalan tubuh. Level komplemen dalam darah akan menurun seiring aktifnya SLE.
Apabila didapatkan hasil pemeriksaan tersebut yang tidak normal, pasien sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut.
Pemeriksaan Lupus tidak memelukan persiapan bagi pasien sebelumnya dan sampel yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah darah vena dan urine pagi.
Keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA cabang terdekat di kota anda.
Sumber: Lam NC, Ghetu MV, Bieniek ML. Systemic Lupus Erythematosus: Primary Care Approach to Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):284-94. PMID: 27548593
Penulis : dr. Anisa Larasati (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Cik Di Tiro No. 17 Yogyakarta)