Waktu istirahat yang kurang, dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan daya tahan tubuh Saat Ramadan, padatnya jadwal ibadah dapat mempengaruhi jumlah maupun kualitas istirahat seseorang. 

Jadwal istirahat yang terganggu akan mempengaruhi kebugaran saat di siang hari, mengurangi kewaspadaan , menyebabkan gangguan suasana hati dan meingkatkan risiko cedera. 

Sebagai akibatnya, kita akan merasa lelah, serta gangguan emosional dapat menghampiri. 

Kurang tidur dapat berdampak buruk pada kinerja hormon dalam tubuh yang mengontrol nafsu makan. Kurang tidur akan meningkatkan nafsu makan , membuat puasa Ramadhan semakin sulit.

Kiat-kiat berikut akan membantu Anda tidur lebih nyenyak sepanjang Ramadhan:

Kuantitas Tidur

Dianjurkan untuk beristirahat dalam durasi yang sama setiap harinya. Waktu optimal beristirahat adalah sekitar tujuh hingga delapan jam di  malam hari, satu hal yang mungkin terganggu di bulan suci Ramadhan . Solusinya adalah dengan menggantikan porsi tidur yang hilang bila memungkinkan.

• Tidur lebih awal. 
• Terapkan kebiasaan  baru

Satu atau dua jam sebelum berbuka puasa dapat digunakan untuk tidur sebagai pengganti jam tidur yang hilang. Memang kegiatan kumpul-kumpul teman akan berkurang sebagai akibatnya, namun dengan menerapkan kebiasaan ini, tubuh akan terasa lebih segar.

Terapkan kebiasaan baru ini secara rutin, sehingga tubuh akan terbiasa pada pola yang dibentuk ini.

Kualitas Tidur

• Pastikan tidur di tempat yang tenang dan gelap.
• Saat berbuka puasa, jauhi makanan yang berat, tinggi kalori atau gula. Tubuh akan bekerja keras mencerna makanan di saat ia membutuhkan istirahat
• Hindari makanan pedas. Makanan pedas saat berbuka puasa akan menyebabkan mulas dan gas yang menyebabkan tidur terganggu.
• Hindari kafein. Kafein dapat bertahan di dalam tubuh selama hampir tujuh jam. Beberapa orang tetap bisa tidur setelah minum kopi, namun yang pasti adalah kualitas tidurnya akan terganggu.
• Hindari makanan olahan dan asin karena kaya akan natrium dan akan menyebabkan dehidrasi.