Mengisap jempol adalah kebiasaan umum di kalangan anak kecil, tetapi dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut mereka. Inilah yang perlu diketahui orang tua .

Mengapa anak-anak mengisap jempolnya?

Mengisap jempol adalah refleks alami untuk bayi dan anak kecil. Ini dapat membantu mereka merasa aman dan tenang, dan bahkan dapat membantu mereka tertidur. Kebanyakan anak berhenti mengisap jempolnya sendiri pada usia 4 atau 5 tahun.

Apa efek mengisap jempol pada gigi?

Mengisap jempol dapat menyebabkan masalah pada kesejajaran gigi dan perkembangan rahang. Mengisap jempol dalam waktu lama dapat mendorong gigi depan ke depan. Hal ini juga dapat menyebabkan rahang atas menyempit dan rahang bawah menjadi lebih menonjol.

Bagaimana orang tua dapat membantu anak mereka berhenti mengisap jempol?

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan orang tua untuk membantu anaknya berhenti mengisap jempol. Berikut adalah beberapa:

- Pujilah anak Anda saat mereka tidak mengisap jempolnya.

- Tawarkan hadiah karena tidak mengisap jempol mereka.

- Gunakan cat kuku yang rasanya pahit untuk mencegah mengisap jempol.

- Dorong anak Anda untuk menemukan cara lain untuk menenangkan diri, seperti memeluk boneka binatang atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Kapan orang tua harus khawatir tentang mengisap jempol?

Sebagian besar anak berhenti mengisap jempolnya sendiri, tetapi jika anak  terus mengisap jempolnya hingga usia 5 tahun, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan profesional. Seorang dokter gigi atau ortodontis dapat mengevaluasi gigi dan rahang anak Anda dan merekomendasikan perawatan jika perlu.

Kesimpulannya, mengisap jempol adalah kebiasaan alami bagi anak kecil, tetapi dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut mereka. Orang tua dapat membantu anak mereka berhenti mengisap jempol dengan menggunakan penguatan positif dan strategi lainnya. Jika mengisap jempol terus berlanjut hingga usia 5 tahun, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan profesional.