Inspirasi Sehat
Mengenal Apa Itu Hepatitis Autoimun
Tue, 25 Jul 2023Hepatitis adalah peradangan pada organ hati atau liver, dikategorikan sebagai penyakit menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk Indonesia.
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi virus.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut :
1. Konsumsi alkohol secara berlebihan yang menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.
2. Penggunaan obat-obatan tertentu yang melebihi dosis serta paparan racun juga dapat menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
3. Penyakit hepatitis autoimun, disebabkan sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan sel.
Pada umumnya di awal infeksi hepatitis, penderita biasanya tidak merasakan gejala apapun, dan gejala baru mulai muncul ketika sudah terjadi kerusakan dan gangguan fungsi hati.
Berikut beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada penderita hepatitis :
• Mual
• Muntah
• Demam
• Kelelahan
• Feces berwarna pucat
• Urine berwarna gelap
• Nyeri perut
• Nyeri sendi
• Kehilangan nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Mata dan kulit berwarna kuning (penyakit kuning).
Pada penderita hepatitis jika tidak ditangani dengan maksimal akan menimbulkan komplikasi seperti gagal hati, sirosis, kanker hati.
Hepatitis Autoimun
Pada dasarnya, sistem kekebalan berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme berbahaya, seperti virus maupun bakteri. Dalam kondisi normal, sistem ini tidak dapat dipicu oleh sel tubuhnya sendiri.
Sedangkan penyakit autoimun terjadi apabila sistem kekebalan tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh normal, sehingga mengakibatkan tubuh menyerang sel normalnya sendiri.
Penyakit autoimun tidak menular, namun bersifat kronis dan dapat menyerang berbagai organ salah satunya liver dengan nama penyakit hepatitis autoimun.
Terdapat dua macam hepatitis autoimun :
Hepatitis Autoimun tipe 1 dan tipe 2.
Hepatitis autoimun tipe 1 paling banyak dialami, bisa terjadi pada segala usia, tapi umumnya muncul pada usia remaja. Separuh dari pasien hepatitis autoimun tipe 1 juga memiliki masalah autoimun lain, seperti rheumatoid arhritis, penyakit celiac atau penyakit autoimun lainnya.
Adapun hepatitis autoimun tipe 2 lebih jarang terjadi. Penyakit ini lebih sering muncul pada anak kecil, tapi bisa juga pada orang dewasa. Orang yang menderita hepatitis autoimun tipe 2 juga bisa mengalami gangguan autoimun lain.
Untuk penyebabnya sendiri sampai kini masih belum diketahui penyebabnya. Ada kemungkinan kondisi genetik membuat individu tertentu lebih rentan terkena penyakit autoimun. Akibatnya, individu tersebut lebih berisiko mengalami hepatitis autoimun. Faktor lingkungan, seperti bakteri, virus, zat beracun dan obat juga mungkin memicu masalah autoimun hinggga menyebabkan hepatitis. Sekitar 70 persen pasien hepatitis autoimun adalah perempuan.
Perubahan gaya hidup serta beberapa hal di bawah ini dapat membantu Sahabat PRAMITA dalam mengatasi hepatitis autoimun.
• Kontrol Dokter sesuai jadwal yang sudah ditetapkan secara rutin sehingga, Dokter dapat mengikuti perkembangan gejala dan kondisi kesehatan Sahabat PRAMITA.
• Minum obat sesuai anjuran Dokter. Jangan mengonsumsi obat tanpa persetujuan Dokter atau berhenti mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.
• Hindari konsumsi alkohol karena minuman beralkohol dapat merusak hati.
• Terapkan pola makan sehat dan mulai berolahraga.
Penderita hepatitis autoimun memerlukan perawatan medis, dikarenakan peradangan yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya sirosis (jaringan parut) pada hati dan bahkan gagal hati (kondisi saat hati mengalami kerusakan berat sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya).
Penulis: dr. Elly Widiatmaningrum (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. D.I. Panjaitan No. 7-7A, Semarang)