Inspirasi Sehat

Kiat menghadapi DBD di Musim Hujan

Tue, 23 Jan 2024

Bersamaan dengan berlangsungnya musim hujan, biasanya berbagai penyakit tropis akan muncul, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti. Umumnya, penderita DBD akan mengalami nyeri pada tubuh. Dalam sejumlah kasus, DBD juga dapat berujung pada risko fatal, yakni kematian jika terlambat ditangani. Dalam laporannya pada Januari 2022, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Asia masih menduduki peringkat pertama dengan risiko DBD terbanyak. 

 

Beberapa gejala DBD antara lain:

• Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius

• Sakit kepala berat

• Nyeri otot, sendi, tulang, serta bagian belakang mata

• Kehilangan nafsu makan

• Mual, muntah, diare

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah

• Muncul ruam pada kulit dua hari hingga lima hari setelah demam

• Pendarahan pada hidung, gusi, atau di bawah kulit.

 

Langkah-langkah pencegahan DBD

Kementerian Kesehatan sendiri sudah mencanangkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai panduan untuk melakukan upaya pencegahan. Untuk itu, pahami upaya-upaya pencegahan berikut ini agar kita dan keluarga dapat terhindar dari DBD : 

1. Menguras tempat penampungan air

Kita perlu membersihkan tempat-tempat yang kerap dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, kendi, toren air, drum, dan lainnya. Dinding tempat penampungan air juga harus dibersihkan karena berpotensi menjadi tempat telur nyamuk.

2. Menutup tempat penampungan air

Kita juga perlu menutup rapat tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi dan drum. Menutup juga termasuk mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan kotor dan menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan limbah

Kita juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas dan limbah menjadi barang yang dapat berfungsi dengan baik demi mencegah barang tersebut menjadi penampungan air yang pada akhirnya menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Pastikan jangan ada sampah menumpuk di sekitar rumah.

4. Membersihkan genangan air

Pastikan secara rutin membersihkan genangan air di sekitar rumah, mulai dari pot, ban atau wadah lainnya yang tak terpakai dan berpotensi menjadi wadah penampungan air. Buang air dan keringkan wadah tersebut agar nyamuk tak berkembang biak.  

5. Melakukan upaya tambahan

Sebagai upaya pencegahan tambahan, Kementerian Kesehatan juga menyarankan agar kita rutin memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong-royong membersihkan lingkungan, serta menaburkan bubuk pemberantas nyamuk ke tempat-tempat penampungan air.

 

Penulis : dr. Luh Ayu Krisnayanti Darma (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl.  Pajajaran No. 86 Bandung)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA