Inspirasi Sehat

KENALI PERBEDAAN POLIP HIDUNG DAN SINUSITIS

Tue, 17 Oct 2023

Seringkali ada anggapan di masyarakat bahwa penyakit polip hidung dan sinusitis merupakan penyakit yang sama saja. Anggapan tersebut sebenarnya lumrah saja dikarenakan dari keluhan dan gejala yang terjadi pada seseorang memang memiliki kesamaan, akan tetapi ada perbedaan yang dapat dikenali yaitu dari bentuk penyakitnya. 

Saat seseorang memiliki gangguan ke arah polip hidung atau sinusitis pada umumnya akan mengalami gejala seperti hidung meler, hidung tersumbat, belakang tenggorokan terasa berlendir, terjadi penurunan fungsi penciuman, nyeri atau seperti tekanan pada wajah serta sakit kepala.

Berikut adalah perbedaan mendasar antara polip hidung dan sinusitis.

Apa Itu Polip Hidung?
Polip hidung merupakan benjolan / masa lunak yang mengandung banyak cairan di saluran hidung atau sinus, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Polip hidung lebih banyak berasal dari sinus ethmoidalis dapat multiple dan bilateral, sedangkan polip yang berasal dari sinus maksila sering tunggal dan tumbuh ke arah belakang. 

Polip hidung dapat timbul pada laki-laki ataupun perempuan, dari usia anak anak hingga usia lanjut. Polip hidung paling sering terjadi  pada orang dewasa usia 30-60 tahun. Lelaki lebih sering dari pada Perempuan dengan perbandingan 2-4:1

Faktor Penyebab
Penyebab pasti polip hidung belum di ketahui secara pasti, tetapi sering di kaitkan:
     •    Alergi (terutama rhinitis alergi)
     •    Sinusitis Kronik
     •    Iritasi
     •    Sumbatan hidung oleh karena kelainanan atomi hidung.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena polip hidung adalah sebagai berikut:
     •    Berusia 20–40 tahun keatas
     •    Berjenis kelamin wanita.
     •    Menderita asma.
     •    Kekurangan vitamin D.
     •    Intoleransi alkohol.
     •    Menderita penyakit sinusitis.
     •    Sensitif terhadap obat-obatan NSAID (antiinflamasi nonsteroid).

Gejala Polip Hidung
Polip hidung yang berukuran kecil cenderung tidak menimbulkan gejala. Biasanya, gejala baru dirasakan ketika polip membesar atau berjumlah banyak dan mengganggu saluran pernapasan.
 
Pada kondisi tersebut, beberapa gejala polip hidung adalah sebagai berikut:
     •    Hidung berlendir atau berair.
     •    Hidung terus-menerus terasa seperti tersumbat.
     •    Kesulitan bernapas akibat hidung tersumbat.
     •    Nyeri kepala.
     •    Gatal di sekitar mata.
     •    Menurunnya kemampuan indra penciuman
     •    Gangguan tidur dan mendengkur.
     •    Rasa nyeri atau tertekan pada kening.
     •    Nyeri gigi bagian atas.
     •    Mimisan.
     •    Cairan hidung terasa mengalir ketenggorokan (post-nasal drip).

Perawatan Polip Hidung
Beberapa obat yang biasanya diberikan dokter kepada penderita polip hidung adalah:
     •    Kortikosteroid hidung.
Untuk Polip stadium 1 dan 2, sebaiknya diberikan kortikosteroid intranasal selama 4-6 minggu. Bila reaksinya baik pengobatan dilanjutkan sampai polip/gejala hilang.
     •    Kortikosteroid oral.
Pengobata  yang telah teruji untuk sumbatan yang disebabkan oleh polip hidung adalah kortikosteroid oral seperti prednisone ataudexametason.
     •    Antibiotik dan antihistamin.
 
Apa Itu Sinusitis?
Sinusitis adalah kondisi peradangan pada rongga sinus yang menyebabkan penyumbatan di saluran udara tersebut.

Rongga kecilnya terletak di beberapa daerah, yaitu belakang tulang dahi, belakang mata, bagian dalam dari struktur tulang pipi dan kedua sisi batang hidung. Karena itulah, penderita sinusitis seringkali merasa sakit kepala.

Ada 4 jenis sinusitis yang dibedakan dari lama peradangan berlangsung, diantaranya adalah sebagai berikut: 
1.    Sinusitis Akut: peradangan sinus yang berlangsung sekitar 2 sampai 4 minggu. Jenis sinusitis ini yang paling sering dialami oleh sebagian besar orang.
2.    Sinusitis Subakut: peradangan sinus yang berlangsung sekitar 4 sampai 12 minggu.
3.    Sinusitis kronis: peradangan sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
4.    Sinusitis kambuhan: peradangan sinus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih dalam 1 tahun.

Penyebab sinusitis adalah alergi atau infeksi mikroba, seperti bakteri dan virus, yang terjadi di sekitar rongga kecil tersebut. Karena itu, sinus akan memproduksi lendir dalam jumlah yang sangat banyak sehingga mengakibatkan penyumbatan.

 Selain itu, sinusitis juga bisa jadi diakibatkan oleh gangguan saluran pernapasan lain terutama di sekitar hidung, seperti polip hidung, tulang hidung bengkok dan lain sebagainya.
 
Gejala Sinusitis
Sinusitis adalah penyakit yang ditandai dengan beberapa gejala tertentu. Berikut beberapa ciri-ciri sinusitis yang dialami oleh penderitanya: 
     •    Nyeri pada bagian wajah, terutama saat sedang menunduk
     •    Terjadi penyumbatan di hidung, sehingga penderitanya kesulitan bernapas
     •    Adanya tekanan pada telinga
     •    Bau napas tidak sedap
     •    Demam
     •    Keluar cairan kental berwarna kuning kehijauan dari hidung
     •    Indera penciuman terganggu.

Terapi Perawatan Sinusitis
     •    Kompres hangat pada area sekitar hidung dan sinus
     •    Minum air hangat 
     •    Hindari pemicu alergi, seperti asap rokok, mengonsumsi minuman beralkohol dan lain-lain
     •    Menjaga udara di sekitar agar tetap lembap. Untuk itu, Anda bisa menggunakan pelembap ruangan (humidifier)
     •    Menghirup uap hangat. Caranya, Anda bisa menempatkan air hangat dalam mangkok besar, kemudian hirup uap yang dikeluarkan dari air tersebut secara perlahan
     •    Menggunakan semprotan dekongestan yang dijual di apotek. Namun, penggunaan semprotan dekongestan ini perlu dibatasi dalam jangka waktu pendek saja, yaitu di bawah 1 minggu.

Penulis : dr. Garba Prihatiningpuri (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Pahlawan No. 60 Madiun)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA