Inspirasi Sehat

KENALI BAHAYA KANKER OVARIUM

Wed, 24 Aug 2022
Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kondisi pertumbuhan jaringan yang tidak normal di ovarium, yang sangat dikhawatirkan oleh hampir semua wanita. Sel-sel berkembang dengan cepat dan dapat menyerang atau menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.

Sistem reproduksi wanita memiliki 2 (dua) ovarium, dengan satu disetiap sisi rahim. Masing-masing ovarium seukuran almond, yang menghasilkan sel telur (ovum), hormon estrogen dan hormon progesteron.

Walau banyak kasus terjadi pada wanita pasca menopause atau lanjut usia, namun kanker ini bisa terjadi pada wanita berusia produktif. Di indonesia jumlah kasus baru kanker ovarium melebihi angka 13.000 setiap tahunnya dan merupakan kanker tebanyak ketiga yang di derita wanita Indonesia, dibawah kanker payudara dan kanker servik. Sedangkan tingkat kematiannya tiap tahun diperkirakan melebihi angka 7.800 wanita yang meninggal akibat kanker ovarium.
GEJALA DAN PENYEBABNYA
Pada tahap awal kanker ovarium jarang menimbulkan gejala sehingga sangat sulit untuk dideteksi pada stadium dini, tetapi bertambah parah seiring berjalannya waktu. Hanya sekitar 25% kanker ovarium yang ditemukan pada stadium awal. Maka dari itu biasanya kanker ovarium baru dapat terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.
Beberapa gejala kanker ovarium diantaranya :
1. Perut kembung atau membengkak
2. Cepat merasa kenyang saat makan
3. Rasa tidak nyaman di daerah panggul
4. Penurunan berat badan
5. Sakit punggung
6. Perubahan kebiasaan buang air besar atau sembelit
7. Sering buang air kecil.
Sejauh ini belum diketaui secara jelas penyebab dari kanker ovarium, meskipun telah diidentifikasi penyebab kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik pada sel-sel ovarium, dimana penyebab mutasi genetik tersebut belum diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor yang diidentifikasi dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium :
1. Wanita pasca menopause
2. Mengalami haid pada usia muda atau lanjut
3. Mengalami kehamilan pada usia lanjut atau tidak pernah ada kehamilan
4. Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker indung telur
5. Menderita endrometriosis
6. Pernah menderita kanker payudara
7. Menggunaakan terapi pengganti hormon saat menopause
8. Mengalami obesitas pada masa remaja.

Karena penyebabnya yang belum diketahui secara jelas menyebabkan kanker ovarium sulit untuk dicegah. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko kanker ovarium:
1. Mengkonsumsi pil KB kombinasi
2. Tidak melakukan terapi penggantian hormon
3. Mengadopsi gaya hidup sehat, khususnya mengkonsumsi sayuran, vitamin A dan vitamin C dalam jumlah yang cukup
4. Melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter spesialis kandungan
5. Menjaga berat badan ideal.

Pada wanita yang memiliki risiko terkena kanker ovarium dan sudah memutuskan untuk tidak memiliki keturunan lagi, operasi pengangkatam ovarium sebelum terkena kanker dapat dilakukan guna meminimalkan risiko.

PENGOBATAN KANKER OVARIUM
Kanker ovarium dapat diobati dengan cepat jika terdeteksi diawal perkembangannya. Sulitnya mendeteksi di stadium awal membuat pengobatan kanker ovarium sangat tergantung dari stadium kanker, kondisi pasien dan terkait keinginan memiliki keturunan.
Secara umum penanganan kanker ovarium mencakup kombinasi pembedahan, kemoterapi dan radioterapi.

KOMPLIKASI
Komplikasi kanker ovarium dapat terjadi, terutama ketika sudah mencapai stadium lanjut dimana sel-sel kanker telah menyebar ke organ tubuh lain. Komplikasi yang mungkin muncul adalah :
• Perforasi atau lubang pada usus
• Pembengkakan (edema) akibat penumpukan cairan di jaringan
• Penimbunan cairan di selaput paru-paru (efusi pleura)
• Penyumbatan saluran kemih
• Penyumbatan usus
• Rasa lelah, mual, dan sembelit kronis
• Anemia.

Penulis: dr. Puppy Nawangwulan (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Jemur Andayani No. 67, Surabaya)
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA