Inspirasi Sehat

KENALI, APA ITU KANKER SERVIKS

Tue, 6 Jun 2023

Kanker serviks atau nama lainnya kanker leher rahim, merupakan suatu keganasan yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Penyakit ini bisa menyerang pasien pada usia berapa pun. Semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim ini pun menjadi semakin besar.


Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.


PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO

Hampir sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV) subtipe onkogenik, terutama subtipe 16 dan 18. Kanker leher rahim dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) pada DNA. 

Selain virus HPV, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker serviks antara lain:

  • Berhubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Aktivitas seksual pada usia muda
  • Kebiasaan merokok
  • Penyakit menular seksual, terutama infeksi klamidia
  • Riwayat keturunan
  • Sudah beberapa kali hamil dan melahirkan
  • Memiliki gangguan immunitas.

Meski begitu, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang dapat dicegah dan didiagnosis sejak dini, salah satunya melalui tes pap smear. 

Jika diagnosis lebih awal, maka tingkat penyembuhannya pun akan lebih tinggi. 


GEJALA

Penyebab utama tingginya angka pasien kanker leher rahim ini tak lain karena minimnya kesadaran akan bahaya penyakit satu ini. Kanker serviks stadium awal kemungkinan besar tidak ada gejala. 

Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa ciri, seperti: 

  • Perdarahan tidak wajar dari vagina padahal sedang tidak haid 
  • Perdarahan vagina ketika melakukan hubungan seksual (contact bleeding)
  • Keputihan dalam jumlah yang banyak dan berbau
  • Rasa sakit pada panggul, pinggang atau kaki
  • Gangguan / nyeri saat berkemih
  • Hilangnya nafsu makan sehingga menyebabkan berat badan menurun 
  • Badan terasa lemas dan mudah Lelah.

DIAGNOSIS

Ketika merasa ada gejala yang mengarah pada kanker leher rahim, maka ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis.

Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah benar sesorang menderita kanker serviks, tingkat keparahan (stadium) dan penyebarannya.  

 

Tes skrining

Tes skrining ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks serta mendiagnosa sel prakanker yang mungkin di kemudian hari dapat berkembang menjadi kanker serviks. Tes yang bisa dilakukan yaitu papsmear, inspeksi visual asam asetat (IVA), tes HPV DNA, HPV mRNA. 

 

Tes lanjutan

Jika hasil diagnosis awal ternyata mengarah ke kanker serviks, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.

 

Berikut ini beberapa pilihan diagnosis lanjutan kanker leher rahim: 

  • Pemeriksaan organ kewanitaan dengan kolposkopi untuk melihat sel yang abnormal
  • Pemeriksaan biopsi
  • Tes darah lengkap
  • Tes Imaging, seperti X-ray, CT, MRI dan positron emission tomography (PET) Scan.

PENGOBATAN KANKER SERVIKS

Ragam pengobatan kanker serviks disesuaikan dengan tingkat keparahan atau stadiumnya, antara lain: 

Pembedahan (operasi)

Operasi kanker serviks hanya bisa dilakukan pada kanker serviks stadium awal saja. Prosedur operasi ini dilakukan dengan cara menghilangkan jaringan kanker tersebut. 

 

Radioterapi

Radioterapi juga dilakukan pada tahap awal kanker leher rahim. Biasanya, prosedur radioterapi juga bisa dikombinasikan dengan operasi maupun kemoterapi tergantung tingkat keparahannya. 

 

Kemoterapi

Kemoterapi dikenal sebagai metode pengobatan kanker, termasuk kanker leher rahim. Metode ini dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal maupun dikombinasikan dengan radioterapi.

 

Histerektomi (pengangkatan rahim)

Metode histerektomi atau mengangkat rahim hanya dilakukan ketika kanker sudah terdeteksi dalam kondisi yang parah.

Pasien yang sudah melalui prosedur ini sudah tidak bisa hamil lagi dan mengalami menopause dini.


PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

Kanker serviks termasuk satu-satunya kanker yang dapat dicegah melalui dua cara:

  • Pencegahan primer melalui vaksin HPV. Karena 80-100% penyebab kanker serviks adalah HPV Onkogenik tipe 16 dan 18.
  • Pencegahan kanker serviks sekunder, melalui Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), Pap Smear, DNA HPV.

Selain itu disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi untuk mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker leher rahim. 

Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, vitamin C dan E. 

Serta sebaiknya menghindari berhubungan intim saat usia dini dan bergonta-ganti pasangan hubungan intim.

 

Penulis : dr. Puppy Nawangwulan (Dokter Pelayanan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Jemur Andayani No. 67 Surabaya)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA