Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
KEMUNGKINAN RE-INFEKSI VIRUS COVID SARS COV 2
Wed, 13 Jan 2021
Walaupun kita pernah terinfeksi virus Covid SARS Cov2 dan dinyatakan sembuh, kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan Re-infeksi virus ini. Apa itu Re-infeksi? Reinfeksi adalah suatu kondisi terjadinya proses infeksi pada seseorang yang sudah dinyatakan sembuh dari suatu penyakit karena tertular / terinfeksi kembali oleh virus yang sama)
Mungkinkah terjadi re-infeksi Covid pada seseorang? Walaupun kasusnya masih jarang, re-infeksi bisa dan mungkin saja terjadi, terbukti dengan ditemukannya beberapa pasien yang telah sembuh, kembali dinyatakan positif Covid. Reinfeksi bisa terjadi karena hilangnya antibodi yang sudah terbentuk disebabkan tingkat imunitas yang rendah apalagi bila melonggarkan atau tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
Ilmuwan WHO yaitu dr. Maria Kerkhope mengatakan bahwa pasien sembuh dari Covid belum tentu punya antibodi terhadap Corona karena pada kenyataannya dijumpai beberapa pasien tidak memiliki respon antibodi sekalipun dia sempat sembuh, sementara pada pasien yang lain justru menunjukkan respon antibodi yang sangat tinggi.
Sampai saat ini WHO sendiri masih meneliti respon antibodi yang terbentuk dan berapa lama respon antibodi tersebut bertahan dari serangan virus.
Beberapa pakar kesehatan berpendapat bahwa infeksi kedua Corona pada umumnya lebih ringan dibanding yang pertama, kendati demikian kita tidak bisa mengatakan dan memukul rata bahwa infeksi kedua akan lebih ringan, tergantung dari imunitas tubuh saat infeksi tersebut terjadi, sehingga bisa saja re-infeksi malah menimbulkan gejala yang lebih berat.
Rerata waktu atau rentang waktu infeksi pertama ke infeksi kedua adalah 74 hari, tapi sebetulnya tidak ada kepastian kapan seseorang bisa mengalami re-infeksi covid. WHO dan CDC sendiri mengatakan bahwa mereka masih melakukan penelitian sampai kapan kadar antibodi yang terbentuk dapat bertahan, sehingga belum bisa dipastikan kapan reinfeksi bisa terjadi.
Kerena itu lebih penting bagi kita untuk mencegah supaya tidak terjadi re-infeksi covid.
Supaya tidak terjadi re-infeksi, perlunya menekankan di pikiran kita re-infeksi covid nyata dan bisa terjadi pada siapa saja. Untuk itu wajib menerapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun, apabila merasakan sesuatu yang tidak nyaman dibadan seperti gejala infeksi pertama, segeralah periksakan diri ke dokter, atau dapat melakukan pemeriksaan ulang mendeteksi infeksi covid.
Tetap patuh melakukan protokol kesehatan 3M : Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan serta kelola aktivitas harian anda dengan baik supaya kondisi tubuh tetap terjaga.
Penulis : Dr. Odilia Lustriana (Dokter Konsulen Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang M. Toha Bandung)
Mungkinkah terjadi re-infeksi Covid pada seseorang? Walaupun kasusnya masih jarang, re-infeksi bisa dan mungkin saja terjadi, terbukti dengan ditemukannya beberapa pasien yang telah sembuh, kembali dinyatakan positif Covid. Reinfeksi bisa terjadi karena hilangnya antibodi yang sudah terbentuk disebabkan tingkat imunitas yang rendah apalagi bila melonggarkan atau tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
Ilmuwan WHO yaitu dr. Maria Kerkhope mengatakan bahwa pasien sembuh dari Covid belum tentu punya antibodi terhadap Corona karena pada kenyataannya dijumpai beberapa pasien tidak memiliki respon antibodi sekalipun dia sempat sembuh, sementara pada pasien yang lain justru menunjukkan respon antibodi yang sangat tinggi.
Sampai saat ini WHO sendiri masih meneliti respon antibodi yang terbentuk dan berapa lama respon antibodi tersebut bertahan dari serangan virus.
Beberapa pakar kesehatan berpendapat bahwa infeksi kedua Corona pada umumnya lebih ringan dibanding yang pertama, kendati demikian kita tidak bisa mengatakan dan memukul rata bahwa infeksi kedua akan lebih ringan, tergantung dari imunitas tubuh saat infeksi tersebut terjadi, sehingga bisa saja re-infeksi malah menimbulkan gejala yang lebih berat.
Rerata waktu atau rentang waktu infeksi pertama ke infeksi kedua adalah 74 hari, tapi sebetulnya tidak ada kepastian kapan seseorang bisa mengalami re-infeksi covid. WHO dan CDC sendiri mengatakan bahwa mereka masih melakukan penelitian sampai kapan kadar antibodi yang terbentuk dapat bertahan, sehingga belum bisa dipastikan kapan reinfeksi bisa terjadi.
Kerena itu lebih penting bagi kita untuk mencegah supaya tidak terjadi re-infeksi covid.
Supaya tidak terjadi re-infeksi, perlunya menekankan di pikiran kita re-infeksi covid nyata dan bisa terjadi pada siapa saja. Untuk itu wajib menerapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun, apabila merasakan sesuatu yang tidak nyaman dibadan seperti gejala infeksi pertama, segeralah periksakan diri ke dokter, atau dapat melakukan pemeriksaan ulang mendeteksi infeksi covid.
Tetap patuh melakukan protokol kesehatan 3M : Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan serta kelola aktivitas harian anda dengan baik supaya kondisi tubuh tetap terjaga.
Penulis : Dr. Odilia Lustriana (Dokter Konsulen Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang M. Toha Bandung)