Inspirasi Sehat

Infeksi Saluran Kemih vs Infeksi Ginjal

Wed, 14 Aug 2024

 Apa itu Infeksi Saluran Kemih?

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu kondisi di mana infeksi bakteri terjadi pada bagian mana pun dari sistem saluran kemih. Ini bisa terjadi di ureter, uretra, ginjal, atau kandung kemih. Tetapi infeksi saluran kemih umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih. Infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra. Bila tidak ditangani, bakteri dapat menyebabkan infeksi sampai ke ginjal.

 

 Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Mikroorganisme yang menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah E. Coli (Escherichia coli) di saluran kemih. Bakteri tersebut sebenarnya hidup di saluran pencernaan, tetapi bisa menginfeksi saluran kemih dan menyebabkan sistitis (infeksi kandung kemih) hingga infeksi ginjal.

 

 Gejala Infeksi Saluran Kemih

Seringkali, ISK didiagnosis sebagai infeksi kandung kemih. Ini karena kandung kemih adalah bagian paling umum dari saluran kemih yang terinfeksi. Tetapi, adakalanya ISK tidak selalu menimbulkan gejala. Banyak infeksi saluran kemih yang memiliki gejala yang sama dengan infeksi kandung kemih, seperti:

- Keinginan kuat untuk buang air kecil yang tidak kunjung hilang

- Rasa terbakar saat buang air kecil

- Sering buang air kecil, dan buang air kecil dalam jumlah sedikit

- Urin yang terlihat keruh

- Urin yang tampak merah, tanda adanya darah dalam urin

- Urin berbau tajam

- Nyeri panggul dan sekitar area tulang kemaluan pada wanita

 

 Komplikasi

Jika diobati dengan segera dan benar, infeksi saluran kemih bagian bawah jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Komplikasi ISK mungkin termasuk:

- Infeksi berulang, artinya jika menderita ISK beberapa kali dalam kurun waktu setahun. Wanita sangat rentan mengalami infeksi berulang.

- Kerusakan ginjal permanen akibat infeksi ginjal yang tidak diobati.

- Melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau prematur ketika ISK terjadi selama proses kehamilan.

- Uretra yang menyempit pada pria karena infeksi berulang pada uretra.

- Sepsis, komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam jiwa. Hal ini merupakan risiko terutama jika infeksi menyebar melalui saluran kemih hingga ke ginjal.

 

 Apa itu Infeksi Ginjal?

Pielonefritis atau infeksi ginjal merupakan sebuah penyakit yang dapat menyebabkan rasa sakit yang kurang nyaman karena bakteri berpindah dari kandung kemih ke ginjal, baik salah satu ataupun keduanya. Infeksi ginjal dapat menimbulkan gejala berupa munculnya darah atau nanah pada urine. Selain itu, kelainan saluran kemih yang sudah ada sebelumnya juga membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi ginjal.

 

Infeksi ginjal memerlukan perawatan medis segera. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal. Atau bakterinya bisa menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi berbahaya.

 

 Penyebab Infeksi Ginjal

Sebagian besar infeksi ginjal disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab infeksi ginjal biasanya berasal dari saluran pencernaan yang keluar bersama tinja, lalu masuk ke dalam lubang kencing dan berkembang biak di kandung kemih, kemudian menyebar ke ginjal. Selain oleh bakteri, infeksi ginjal juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau jamur, meskipun keduanya jarang terjadi. Biasanya bakteri yang masuk tadi akan terbuang bersama urine. Akan tetapi pada kondisi tertentu, bakteri tersebut akan berkembang biak di dalam saluran kemih, hingga akhirnya menyebar ke ginjal. Ini adalah penyebab paling umum dari infeksi ginjal.

 

Bakteri dari infeksi di bagian tubuh lain juga bisa menyebar melalui aliran darah ke ginjal. Dalam kasus yang jarang terjadi, sendi buatan atau katup jantung yang terinfeksi dapat menyebabkan infeksi ginjal. Jarang terjadi infeksi ginjal setelah operasi ginjal.

 

 Gejala Infeksi Ginjal

Gejala infeksi ginjal biasanya muncul 2 (dua) hari setelah infeksi terjadi. Berikut ini adalah gejala yang muncul pada penderita infeksi ginjal:

- Demam

- Panas dingin

- Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil

- Harus sering buang air kecil

- Dorongan yang kuat dan bertahan lama untuk buang air kecil

- Nyeri punggung, samping, atau selangkangan

- Mual dan muntah

- Nanah atau darah dalam urin

- Urin yang berbau tidak sedap atau keruh

- Sakit perut

 

 Komplikasi

Jika tidak diobati, infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

- Jaringan parut pada ginjal. Hal ini dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, dan gagal ginjal.

- Keracunan darah. Ginjal menyaring limbah dari darah dan mengembalikan darah yang disaring ke seluruh tubuh. Infeksi ginjal dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui aliran darah.

- Komplikasi kehamilan. Infeksi ginjal yang terjadi saat hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

 

 Siapa yang Berisiko Terkena Infeksi Saluran Kemih dan Infeksi Ginjal?

Siapapun bisa terkena ISK atau infeksi ginjal. Namun, faktor risiko dan perilaku tertentu dapat meningkatkan kemungkinan mengalami di antaranya yaitu:

- Wanita. Wanita memiliki uretra yang lebih pendek, sehingga infeksi bakteri memiliki jarak tempuh yang lebih kecil untuk masuk ke kandung kemih.

- Perubahan hormonal. Pada wanita bisa terjadi pada saat menstruasi, kehamilan, atau menopause. Setelah menopause, penurunan sirkulasi estrogen menyebabkan perubahan pada saluran kemih.

- Jenis kontrasepsi tertentu. Penggunaan diafragma untuk alat kontrasepsi dan penggunaan agen spermisida juga dapat meningkatkan risiko. Spermisida dan diafragma terkadang dapat menciptakan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat, sehingga memungkinkan bakteri jahat berkembang biak.

- Kelainan saluran kemih. Terkadang gen bawaan lahir ataupun karena cedera dapat menyebabkan bentuk atau ukuran saluran kemih berbeda.

- Aktivitas seksual. Hubungan seksual dapat memasukkan bakteri ke dalam saluran kemih. Melakukan seks anal membuat bakteri di dalam anus lebih mudah masuk ke saluran kemih. Memiliki pasangan seksual baru juga dapat meningkatkan risiko.

- Kebersihan pribadi. Beberapa produk kewanitaan beraroma dapat mengiritasi saluran kemih yang menyebabkan ISK.

- Sistem kekebalan tubuh melemah. Kondisi medis seperti diabetes dan HIV serta obat-obatan tertentu juga dapat menurunkan kekebalan tubuh.

- Pembesaran prostat. Hal ini dapat menyebabkan retensi urin sehingga memungkinkan bakteri menumpuk.

- Dehidrasi. Semakin sedikit aliran urin yang yang dikeluarkan, semakin besar kemungkinan bakteri menumpuk di dalam saluran.

- Penggunaan kateter urin untuk jangka panjang.

- Penyumbatan di saluran kemih. Ini termasuk batu ginjal, uretra yang menyempit, atau kelenjar prostat yang membesar.

- Prosedur buang air kecil baru-baru ini. Operasi saluran kemih atau pemeriksaan saluran kemih yang melibatkan peralatan medis sama-sama dapat meningkatkan risiko terkena ISK.

- Infeksi uretra. Jenis ISK ini bisa terjadi ketika bakteri menyebar dari anus ke uretra. Infeksi pada uretra juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual. Penyakit tersebut termasuk herpes, gonore, klamidia, dan mikoplasma.

- Masalah saluran kemih. Bayi yang lahir dengan masalah pada saluran kemihnya mungkin akan mengalami kesulitan buang air kecil. Urin dapat menumpuk di uretra, yang dapat menyebabkan ISK.

- Kehamilan, karena aliran urine menjadi lebih lambat akibat perubahan fisik saat hamil, sehingga bakteri bisa dengan mudah menyebar ke organ ginjal.

- Sering mengalami sembelit, khususnya pada anak-anak.

- Menderita prostatitis, yaitu infeksi pada kelenjar prostat yang bisa menyebar hingga ke ginjal.

- Menderita penyakit yang membuat sulit buang air kecil (retensi urine), misalnya multiple sclerosis atau spina bifida.

 

 Pencegahan Infeksi Saluran Kemih dan Infeksi Ginjal

Langkah-langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko ISK dan infeksi ginjal:

- Selalu membersihkan area genital setelah buang air besar atau berkemih.

- Menghindari menahan buang air kecil.

- Memperbanyak minum air putih agar buang air kecil bisa teratur.

- Hindari produk kewanitaan yang berpotensi menyebabkan iritasi. Produk-produk ini termasuk semprotan deodoran, douche, dan bedak.

- Kosongkan kandung kemih segera setelah berhubungan.

- Usap dari depan ke belakang. Ini

 

 membantu mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina dan uretra.

- Ubah metode kontrasepsi. Diafragma, kondom yang tidak dilumasi, atau kondom yang diberi spermisida dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri.

 

Jika gejala nyeri pada ISK sangat mengganggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dengan memeriksakan diri, dokter dapat mengetahui penyebab keluhan yang dialami dan memberikan pengobatan yang tepat. Setiap jenis ISK dapat menimbulkan gejala yang lebih spesifik. Gejala yang timbul bergantung pada bagian saluran kemih mana yang terkena.

 

 Pemeriksaan Infeksi Ginjal

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa suhu tubuh dan tekanan darah pasien. Setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari:

 

- Tes Urine: Dokter akan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan sampel urine dilakukan untuk mendeteksi infeksi pada ginjal dan saluran kemih, serta untuk menentukan jenis bakteri penyebab infeksi.

- Pemindaian: Pemindaian saluran kemih dengan CT Scan dan USG bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan pada organ ginjal. Melalui pemindaian, dokter dapat mengetahui seberapa parah infeksi ginjal yang dialami oleh penderita.

 

Penulis : (dr.Luthfa Mudrika,MSc,Sp.PK, Dokter Penanggung Jawab Laboratorium Pramita Cabang Cirebon)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA