Inspirasi Sehat

Hipertiroid

Tue, 21 May 2024

Hipertiroid adalah gangguan pada kelenjar tiroid yang sering dijumpai dengan berbagai etiologi yang mendasarinya. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupukupu dan terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini memproduksi hormon yang berfungsi untuk mengatur beberapa sistem dalam tubuh manusia, seperti detak jantung dan suhu tubuh. Produksi hormon tiroid yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek, dari ringan hingga berat, sehingga terapi khusus oleh dokter diperlukan.

Hipertiroid dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada wanita dan umumnya ditemukan pada usia 2040 tahun. Beberapa penyebab hipertiroid meliputi penyakit autoimun (penyakit Graves), tumor atau pembesaran pada kelenjar tiroid, radang tiroid, kehamilan, dan penggunaan obatobatan tertentu.

Gejala hipertiroid antara lain jantung berdebar, penurunan berat badan yang signifikan, tremor, pembesaran kelenjar tiroid, sensitivitas terhadap panas, mudah berkeringat, diare, kelelahan, insomnia, gelisah, dan cemas.

Komplikasi hipertiroid bisa mempengaruhi banyak organ, termasuk jantung. Hormon tiroid yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berujung pada atrial fibrilasi, di mana detak jantung menjadi sangat cepat dan tidak teratur.

Komplikasi lain termasuk gangguan pada mata, seperti mata menonjol (eksoftalmus), mata kering, kemerahan, perih, berair, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Deteksi dini hipertiroid dan terapi optimal oleh dokter penting untuk menghindari komplikasi ini. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada hipertiroid, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 

PEMERIKSAAN HIPERTIROID

Hipertiroid adalah gangguan pada kelenjar tiroid dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak diagnostik dan ditangani dengan tepat. 

Konsultasi dengan dokter penting untuk memastikan diagnosis yang akurat. 

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis Hipertiroid meliputi : pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi.

Dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, diikuti dengan beberapa tes laboratorium seperti  :

▪ Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

▪ Triiodothyronine (T3)  

▪ Thyroxine (T4). 

Tes lain yang mungkin dilakukan termasuk Thyrotropin Receptor Antibody (TRAb) dan Laju Endap Darah (LED).

Pemeriksaan Radiologi yang umum dilakukan adalah Ultrasonografi (USG) tiroid, yang membantu mengidentifikasi bentuk dan ukuran kelenjar tiroid serta mendeteksi adanya tumor atau kista.

Jika terdapat gejala gangguan jantung, pemeriksaan jantung seperti Elektrokardiogram (EKG) juga direkomendasikan.

Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan dapat segera dimulai, sehingga menghindari komplikasi lebih lanjut.

 

Penulis : dr. Alamanda Prycilia Putri Andila ( Dokter Pelayanan Medis Cabang Surabaya Kendangsari)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA