Inspirasi Sehat

Hikikomori: Senang Menyendiri, Penyakit atau Bukan?

Wed, 6 Jan 2021
Dewasa ini banyak cerita dan kasus tentang anak-anak atau remaja Indonesia yang kurang bersosialisasi karena asyik bermain game atau membaca komik lalu mengunci diri di kamar.
Mereka asyik dengan dunianya sendiri dan tidak mau membuka diri mereka kepada orang lain karena merasa bahwa dunia tidak pasti. Mereka menyembunyikan diri dan takut berinteraksi dengan dunia di luar dirinya. Mereka disebut dengan para "hikikomori".Namun sayangnya, kebanyakan remaja tersebut menganggap hikikomori adalah sebuah hal keren untuk dilakukan, dan ini salah kaprah.

Secara harfiah, dalam bahasa Jepang "hikikomori" berarti menyendiri atau membatasi diri. Di Jepang, Menteri Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang menjelaskan bahwa hikikomori adalah istilah bagi orang-orang yang tidak ingin pergi keluar rumah dan dengan demikian, mengisolasi diri mereka dari masyarakat selama lebih dari enam bulan.

Apakah hikikomori ini adalah sebuah penyakit kesehatan jiwa?

Dihimpun dari berbagai sumber, bisa disimpulkan bahwa hikikomori bukanlah sebuah penyakit kesehatan jiwa, namun hanya sebuah istilah untuk sebuah masalah sosial yang dipicu oleh gangguan mental (kecemasan dan depresi), wabah trend, kebiasaan berperilaku, lingkungan traumatik, pemasungan dan seterusnya.

Hikikomori sebenarnya masih terlalu ambigu untuk disebut penyakit, karena tidak tercantum dalam The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders dari Asosiasi Psikiater Amerika yang menjadi acuan para psikiater dalam mengidentifikasi gangguan jiwa.

Gejala hikikomori pun mirip dengan agorafobia, yang menurut Mayo Clinic, adalah sebuah tipe gangguan kecemasan yang merasa takut dan sering menghindari tempat atau situasi yang dapat membuat seseorang panik dan merasa terjebak, tak berdaya, atau memalukan.

#LaboratoriumKlinikPramita
#PramitaLab
#33TahunPramitaLab
#ProudlyServingYou
#HealthIsFun
#hikikomori
#millenial
#anakmuda
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA