Merokok sudah dikenal sebagai kebiasaan tidak sehat yang bisa memicu berkembangnya berbagai penyakit. Bukan hanya berdampak pada perokok aktif namun juga  berdampak pada orang yang sering terkena asap rokok alias perokok pasif. 

Merokok merupakan salah satu pemicu  kanker paru-paru. Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang merokok memiliki risiko 15–30 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru atau meninggal akibat kanker tersebut, dibandingkan orang yang tidak merokok.

Ketika menghirup asap rokok yang penuh dengan zat penyebab kanker (karsinogen), perubahan pada jaringan paru-paru segera dimulai. Asap rokok mengandung campuran beracun lebih dari 7000 bahan kimia, sekitar 70 di antaranya diklasifikasikan sebagai karsinogenik atau penyebab kanker. Hal ini akan memicu terjadinya kerusakan pada sel-sel tubuh serta gangguan pada sistem kekebalan secara keseluruhan.

Sekitar 80–85% kanker paru-paru adalah jenis non sel kecil (jenis kanker sifatnya lebih agresif) dan  95% orang yang mengalami kanker paru-paru sel kecil memiliki riwayat merokok.

Jadi, bila Anda merokok, cobalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut secara bertahap. Bila Anda tinggal atau bekerja dengan orang yang merokok, mintalah mereka untuk berhenti merokok atau setidaknya minta mereka untuk merokok di luar. Hindari area tempat orang merokok dan pilihlah area bebas asap rokok.

Penulis : dr. Nety Kurniati (Manager Klinik Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Matraman Raya No. 24 Jakarta)