Inspirasi Sehat

Cek HbA1C Sebelum Puasa

Mon, 27 Mar 2023

Tes Hemoglobin A1C (HbA1C) bermanfaat untuk memberikan informasi  kadar gula darah (glukosa) rata-rata selama dua hingga tiga bulan sebelumnya.


Darah  mengandung glukosa, suatu bentuk gula yang diperoleh dari makanan yang dimakan. Glukosa menyediakan energi untuk sel-sel tubuh. Hormon insulin membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel Anda. Jika diabetes menyerang, insulin yang diproduksi tidak mencukupi secara kuantitas maupun kualitas sehingga tidak dapat dipergunakan dalam proses metabolisme.Sebagai akibatnya, glukosa akan menumpuk di dalam darah karena tak mampu diserap oleh sel sel tubuh.


Tes A1C merupakan cerminan kadar glukosa darah rata-rata tiga bulan  karena:

Hemoglobin dan glukosa tetap terikat selama masa hidup sel darah merah.

Sel darah merah memiliki umur sekitar tiga bulan.

Peningkatan glukosa darah terkait diabetes ditunjukkan oleh nilai A1C yang tinggi. Diabetes dapat menyebabkan masalah kesehatan utama seperti kerusakan saraf, kerusakan ginjal, dan penyakit jantung. Kadar gula darah dapat dikontrol dengan pengobatan dan modifikasi gaya hidup.


Tes A1C bermanfaat sebagai pemeriksaan penyaring atau mendiagnosis:

Diabetes tipe 2. 

Diabetes tipe 2 terjadi karena kuantitas insulin yang diproduksi tidak mencukupi kebutuhan tubuh  atau saat sel-sel tubuh berhenti bereaksi terhadap insulin yang mengakibatkan kadar glukosa darah meningkat.


Prediabetes. Kadar glukosa darah meningkat di atas rata-rata namun belum bisa diklasifikasikan sebagai diabetes.

Nutrisi sehat dan olahraga adalah dua modifikasi gaya hidup yang dapat membantu menunda atau menghentikan perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.


Tes A1C berguna sebagai pemantau kadar gloksa darah sekaligus keberhasilan pengelolaan penyakit penderita diabetes atau prediabetes.

Sebelum melaksanakan ibuadah puasa Ramadan, Kadar HbA1C pasien  juga perlu diperiksa oleh dokter untuk menentukan apakah mereka cukup sehat untuk berpuasa atau tidak. Dalam beberapa keadaan, puasa selama Ramadhan dapat membahayakan kesehatan pasien. 

Sebagai contoh, pasien dengan diabetes tipe 2 yang menerapkan diet dan gaya hidup sehat , mengkonsumsi obat diabetes dengan risiko hipoglikemia rendah serta kadar gula darah rata-rata (HbA1c)  normal dapat dipertimbangkan untuk berpuasa di bulan Ramadan.

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA