Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
CARI TAHU YUK APAKAH ITU PENYAKIT ANEMIA?
Wed, 10 Aug 2022
Anemia atau kurang darah adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah /hemoglobin yang sehat atau sel darah merah tidak bisa berfungsi dengan baik. Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah yang bertugas untuk mengikat oksigen.
Pada orang dewasa, dikatakan anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl (pada laki-laki) dan kurang dari 12 g/dl (pada perempuan). Apabila kadar hemoglobin kurang dari 8 gr/dl, maka sudah dikatakan anemia berat. Bila terjadi anemia, maka sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
Penyebab Anemia bermacam-macam. Secara garis besar, ada 3 (tiga) penyebab Anemia, yaitu kekurangan produksi sel darah merah, kehilangan sel darah merah secara berlebihan, dan hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
Beberapa tipe Anemia berdasarkan penyebabnya antara lain:
1. Anemia Defisiensi Besi
Tipe ini adalah yang paling umum terjadi, yaitu sekitar 50% dari semua jenis anemia yang ada. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Bila tubuh kekurangan zat besi, maka tubuh juga tidak mampu menghasilkan hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tubuh tidak mampu menyerap zat besi karena penyakit tertentu, seperti penyakit celiac.
2. Anemia akibat Perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi seketika atau perdarahan yang terjadi perlahan dalam waktu yang lama. Penyebabnya bisa karena cedera, wasir, masalah menstruasi, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek dari penggunaan obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS).
3. Anemia akibat kekurangan vitamin
Selain zat besi, nutrisi yang tak kalah penting dalam pembentukan hemoglobin adalah Asam folat dan Vitamin B-12. Bila tubuh kekurangan Asam Folat dan B-12, maka akan terjadi anemia. Anemia jenis ini banyak terjadi pada ibu hamil.
4. Anemia Aplastik
Anemia jenis ini dapat terjadi bila sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang optimal. Biasanya dipicu oleh kondisi infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun dan efek samping dari obat-obatan tertentu.
5. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit bisa menyebabkan gangguan produksi sel darah merah, terutama apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Misalnya seperti HIV, penyakit ginjal, kanker, penyakit Crohn dan Rheumatoid Arthritis.
6. Anemia Hemolitik
Anemia jenis ini terjadi karena sel darah merah hancur lebih cepat daripada pembentukannya pada sumsum tulang. Hal ini bisa terjadi karena faktor keturunan atau karena penyakit tertentu seperti kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin dan obat antimalaria.
7. Anemia bulan sabit (Sickle Cell Anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh perubahan genetik pada hemoglobin sehingga bentuk hemoglobin menjadi seperti sabit dan sel darah merah tersebut akan lebih cepat hancur. Hal ini terjadi karena faktor genetik.
8. Thalassemia
Thalassemia terjadi karena mutasi genetik dari hemoglobin. Apabila salah satu atau kedua orangtua mengalami thalassemia, maka akan menurunkan ke anaknya.
Gejala anemia yang dirasakan setiap orang bervariasi. Pada umumnya, gejala anemia antara lain mudah lelah dan lemas, sering sakit kepala, sering mengantuk, kulit tampak pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, dingin di tangan dan kaki, dan nafas pendek. Pada beberapa orang bisa saja tidak menyadari gejala anemia yang timbul karena merasa secara fisik sehat. Namun seiring dengan bertambah parahnya anemia yang terjadi, gejala akan semakin dirasakan.
Agar tidak terjadi anemia yang berdampak bagi kesehatan tubuh, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Pertama : dengan meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dan membantu meningkatkan sel darah merah, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, tomat, pepaya, pisang, wortel dan sayuran hijau.
Kedua : dengan mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang bisa menghambat penyerapan zat besi secara optimal, seperti kopi dan teh.
Bila merasa memiliki gejala seperti anemia atau mungkin dari garis keturunan memiliki masalah genetik pada hemoglobin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan optimal.
Penulis: dr. A.A.Ayu Trisna P.W.S (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Cik Ditiro No. 17, Yogyakarta)
Pada orang dewasa, dikatakan anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl (pada laki-laki) dan kurang dari 12 g/dl (pada perempuan). Apabila kadar hemoglobin kurang dari 8 gr/dl, maka sudah dikatakan anemia berat. Bila terjadi anemia, maka sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
Penyebab Anemia bermacam-macam. Secara garis besar, ada 3 (tiga) penyebab Anemia, yaitu kekurangan produksi sel darah merah, kehilangan sel darah merah secara berlebihan, dan hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
Beberapa tipe Anemia berdasarkan penyebabnya antara lain:
1. Anemia Defisiensi Besi
Tipe ini adalah yang paling umum terjadi, yaitu sekitar 50% dari semua jenis anemia yang ada. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Bila tubuh kekurangan zat besi, maka tubuh juga tidak mampu menghasilkan hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tubuh tidak mampu menyerap zat besi karena penyakit tertentu, seperti penyakit celiac.
2. Anemia akibat Perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi seketika atau perdarahan yang terjadi perlahan dalam waktu yang lama. Penyebabnya bisa karena cedera, wasir, masalah menstruasi, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek dari penggunaan obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS).
3. Anemia akibat kekurangan vitamin
Selain zat besi, nutrisi yang tak kalah penting dalam pembentukan hemoglobin adalah Asam folat dan Vitamin B-12. Bila tubuh kekurangan Asam Folat dan B-12, maka akan terjadi anemia. Anemia jenis ini banyak terjadi pada ibu hamil.
4. Anemia Aplastik
Anemia jenis ini dapat terjadi bila sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang optimal. Biasanya dipicu oleh kondisi infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun dan efek samping dari obat-obatan tertentu.
5. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit bisa menyebabkan gangguan produksi sel darah merah, terutama apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Misalnya seperti HIV, penyakit ginjal, kanker, penyakit Crohn dan Rheumatoid Arthritis.
6. Anemia Hemolitik
Anemia jenis ini terjadi karena sel darah merah hancur lebih cepat daripada pembentukannya pada sumsum tulang. Hal ini bisa terjadi karena faktor keturunan atau karena penyakit tertentu seperti kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin dan obat antimalaria.
7. Anemia bulan sabit (Sickle Cell Anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh perubahan genetik pada hemoglobin sehingga bentuk hemoglobin menjadi seperti sabit dan sel darah merah tersebut akan lebih cepat hancur. Hal ini terjadi karena faktor genetik.
8. Thalassemia
Thalassemia terjadi karena mutasi genetik dari hemoglobin. Apabila salah satu atau kedua orangtua mengalami thalassemia, maka akan menurunkan ke anaknya.
Gejala anemia yang dirasakan setiap orang bervariasi. Pada umumnya, gejala anemia antara lain mudah lelah dan lemas, sering sakit kepala, sering mengantuk, kulit tampak pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, dingin di tangan dan kaki, dan nafas pendek. Pada beberapa orang bisa saja tidak menyadari gejala anemia yang timbul karena merasa secara fisik sehat. Namun seiring dengan bertambah parahnya anemia yang terjadi, gejala akan semakin dirasakan.
Agar tidak terjadi anemia yang berdampak bagi kesehatan tubuh, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Pertama : dengan meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dan membantu meningkatkan sel darah merah, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, tomat, pepaya, pisang, wortel dan sayuran hijau.
Kedua : dengan mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang bisa menghambat penyerapan zat besi secara optimal, seperti kopi dan teh.
Bila merasa memiliki gejala seperti anemia atau mungkin dari garis keturunan memiliki masalah genetik pada hemoglobin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan optimal.
Penulis: dr. A.A.Ayu Trisna P.W.S (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Cik Ditiro No. 17, Yogyakarta)