Inspirasi Sehat
Batuk Tak Kunjung Sembuh, Kok Bisa?
Wed, 31 Jul 2024Batuk merupakan upaya untuk melindungi paru-paru terhadap rangsangan fisiologis dan membantu melindungi paru-paru dari trauma mekanik, kimia, dan suhu. Batuk menjadi suatu patologis jika terasa menjadi gangguan yang menghambat aktivitas. Batuk seperti itu biasanya merupakan pertanda penyakit di dalam atau di luar paru-paru dan kadang-kadang merupakan gejala awal penyakit. Batuk merupakan gejala umum dari penyakit yang mengganggu pernapasan.
Dalam kaidah medis, batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari 2 bulan pada orang dewasa atau 1 bulan pada anak-anak dapat disebut dengan batuk kronis. Batuk kronis itu sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari gangguan kesehatan atau penyakit yang mendasarinya.
Batuk kronis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya sulit tidur. Tergantung penyebabnya, batuk kronis dapat disertai dahak dan sakit tenggorokan. Pada orang dewasa, batuk kronis paling sering disebabkan oleh kebiasaan merokok dan TBC. Sedangkan pada anak-anak, kondisi ini paling sering disebabkan oleh asma. Ada juga penyebab batuk lama yang tak kunjung sembuh di antaranya polusi udara, infeksi, Postnasal drip, Penyakit asam lambung (GERD), Obat tekanan darah khususnya golongan ACE inhibitor, Kanker Paru-paru, Bronkitis Kronis.
Selanjutnya, untuk memastikan penyebab tersebut, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan lanjutan, yaitu:
Tes fungsi paru, untuk mengukur kapasitas paru-paru
Tes dahak, untuk memeriksa kemungkinan infeksi bakteri
Pemindaian dengan foto Rontgen dada dan CT scan, untuk melihat kondisi paru-paru
Endoskopi, untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung
Bronkoskopi, untuk melihat kondisi bronkus
Biopsi, atau pengambilan sampel jaringan dari saluran pernapasan, untuk diteliti di laboratorium
Tes Darah, salah satunya Tes TB Igra apabila terindikasi kepada Infeksi Bakteri dan juga bisa melakukan tes Alergi Spesifik bagi yang mempunyai Riwayat Alergi
Selain mengonsumsi obat seperti anjuran dokter, sahabat PRAMITA bisa melakukan beberapa tindakan penanganan secara mandiri berikut ini:
Perbanyak asupan cairan, terutama air putih hangat untuk membantu melegakan tenggorokan sekaligus mencegah dehidrasi, sehingga tenggorokan tidak terlalu gatal dan membantu membuat lendir menjadi lebih encer.
Batasi asupan makanan yang dapat membuat batuk menjadi semakin memburuk. Jika memang perlu, hindari untuk mengonsumsinya. Misalnya, makanan berminyak, tinggi lemak, makanan pedas, dan asam yang bisa membuat tenggorokan terasa gatal dan tidak nyaman.
Tidak merokok dan sebisa mungkin menjauh dari paparan asap rokok. Keduanya bisa membuat batuk menjadi lebih buruk.
Jaga udara di rumah tetap lembap. Sahabat PRAMITA bisa menggunakan alat pelembap udara, mandi air hangat, atau menggunakan uap dari minyak esensial untuk membantu melegakan tenggorokan dan pernapasan.
Menjalani terapi neti pot atau irigasi hidung dengan menggunakan larutan garam. Ini dapat membantu mengeluarkan lendir sekaligus membersihkan hidung.
Lakukan Medical Check Up secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan pernapasan Anda.
Penulis: dr. Melynda Elka Putri (Dokter Pelayanan Medis Laboratorium Medis dan Klinik Pramita Pekanbaru)