Inspirasi Sehat
Bahayakah Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus ?
Wed, 17 Nov 2021Hiperglikemia merupakan suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal, menjadi satu tanda khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan pada beberapa keadaan yang lain.
Saat ini penelitian menunjukan bahwa jumlah penyandang DM di Indonesia sangat besar. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin merupakan hormon yang mengatur keseimbangan kadar glukosa darah, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (Hiperglikemia).
Secara umum dikenal 2 macam tipe DM :
- DM tipe 1, biasanya terjadi pada usia muda
- DM tipe 2, biasanya terjadi pada usia menengah atau lanjut.
Gejala DM diantaranya adalah Sering lapar, Sering haus, Sering buang air kecil yang banyak & Berat badan menurun.
Beberapa faktor risiko dari DM seperti riwayat keluarga dengan DM, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan > 400 gram, obesitas, hipertensi, dislipidemia, kurang aktifitas fisik dan merokok.
DM dikenal sebagai ‘Silent Killer’ karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan pada saat diketahui sudah terjadi komplikasi karena hiperglikemia dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai pembuluh darah.
Diabetes Mellitus memiliki 2 (dua) macam komplikasi, yaitu :
- Komplikasi akut, yang cukup mengancam nyawa meliputi koma hipoglikemia (gula darah yang rendah) dan koma hiperglikemia (gula darah yang tinggi).
- Komplikasi Kronis, terbagi 2 macam :
- Mikroangiopati (kerusakan pembuluh darah kecil)
Mikroangiopati meliputi kerusakan retina mata yang dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan ginjal (menyebabkan gagal ginjal) dan kerusakan saraf menyebabkan impotensi dan kelainan kaki diabetik (termasuk infeksi berat yang menyebabkan amputasi).
- Makroangiopati (kerusakan pembuluh darah besar)
Makroangiopati meliputi penyakit jantung dan pembuluh darah seperti serangan jantung, stroke dan gangguan aliran darah ke tungkai.
Adanya tindakan pencegahan sekunder dengan kontrol gula darah secara teratur dan pengendalian faktor risiko komplikasi diharapkan dapat mencegah atau menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah terdiagnosis DM.
Penulis : dr. Shintia Kodrata, Sp.PK (Penanggung Jawab Lab. Klinik PRAMITA Jl. Moch. Toha No. 163 Bandung)