Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
AYO CARI TAHU LEBIH JAUH TENTANG LEUKEMIA
Wed, 13 Jul 2022
Leukemia adalah jenis kanker darah yang berasal sel darah putih.
Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya leukemia, yang dapat dihindari maupun tidak. Faktor tersebut antara lain usia, ras, genetik, lingkungan, paparan radiasi, dan infeksi.
Usia dan ras merupakan sebagian faktor yang berperan dalam leukemia. Sebagai contoh, di Britania Raya, sebanyak 42,8% angka kejadian leukemia ditemukan pada individu yang berusia di atas 65 tahun. Selain itu, sebuah review di Amerika menyebutkan bahwa insiden tertinggi leukemia ditemukan pada populasi kulit putih yaitu 15 per 100.000 penduduk, diikuti populasi kulit hitam yaitu 11 per 100.000 penduduk, dan populasi Hispanik yaitu 10,6 per 100.000 penduduk.
Selain itu, faktor genetik tentu memiliki peran penting pada leukemia. Sebagai contoh, pada kembar identik, jika salah satunya menderita leukemia sebelum mencapai usia 7 tahun, maka kembarannya memiliki risiko dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Namun, risiko ini akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa lingkungan memiliki peran dalam angka kejadian leukemia. Hal ini berkaitan dengan bahan kimia tertentu, paparan radiasi dan infeksi. Beberapa agen infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur tertentu berhubungan dengan mutasi genetik yang mencetuskan leukemia. Namun, hal ini perlu diteliti lebih lanjut.
Terdapat beberapa tipe leukemia yang dikelompokkan berdasarkan:
1. Progresifitas penyakit (leukemia akut dan kronis)
2. Jenis sel darah yang terlibat (leukemia myeloid, limfoblastik, dan lain sebagainya)
Pada leukemia akut, sel-sel dari sumsum tulang bersifat imatur dan tidak dapat berfungsi dengan normal. Jumlah sel abnormal tersebut meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Sedangkan pada leukemia kronis, sel-sel yang terbentuk lebih matur sehingga masih dapat menjalankan sebagian fungsinya secara normal. Peningkatan jumlah sel abnormal pun terjadi lebih lambat (CDC).
Keluhan yang sering dirasakan pada penderita leukemia antara lain demam, meriang, flu-like symptoms, lemas, mudah lelah, dan nyeri pada persendian yang disertai dengan berkurangnya nafsu makan, berat badan turun, pembengkakan kelenjar, tanda-tanda perdarahan (seperti mimisan, memar, gusi berdarah, dan lainnya), dan anemia (CDC).
Catatan tambahan :
Berdasarkan Center of Disease Control and Prevention, jenis leukemia yang paling sering dijumpai adalah leukemia limfositik akut dan leukemia myeloid kronis.
Pada anak-anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan, terutama leukemia limfositik akut. Sedangkan pada orang dewasa, jenis leukemia terbanyak adalah leukemia myeloid akut diikuti oleh leukemia limfositik kronis.
Penulis: dr. Alamanda Prycilia (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Jemur Andayani No. 67 Surabaya)
Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya leukemia, yang dapat dihindari maupun tidak. Faktor tersebut antara lain usia, ras, genetik, lingkungan, paparan radiasi, dan infeksi.
Usia dan ras merupakan sebagian faktor yang berperan dalam leukemia. Sebagai contoh, di Britania Raya, sebanyak 42,8% angka kejadian leukemia ditemukan pada individu yang berusia di atas 65 tahun. Selain itu, sebuah review di Amerika menyebutkan bahwa insiden tertinggi leukemia ditemukan pada populasi kulit putih yaitu 15 per 100.000 penduduk, diikuti populasi kulit hitam yaitu 11 per 100.000 penduduk, dan populasi Hispanik yaitu 10,6 per 100.000 penduduk.
Selain itu, faktor genetik tentu memiliki peran penting pada leukemia. Sebagai contoh, pada kembar identik, jika salah satunya menderita leukemia sebelum mencapai usia 7 tahun, maka kembarannya memiliki risiko dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Namun, risiko ini akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa lingkungan memiliki peran dalam angka kejadian leukemia. Hal ini berkaitan dengan bahan kimia tertentu, paparan radiasi dan infeksi. Beberapa agen infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur tertentu berhubungan dengan mutasi genetik yang mencetuskan leukemia. Namun, hal ini perlu diteliti lebih lanjut.
Terdapat beberapa tipe leukemia yang dikelompokkan berdasarkan:
1. Progresifitas penyakit (leukemia akut dan kronis)
2. Jenis sel darah yang terlibat (leukemia myeloid, limfoblastik, dan lain sebagainya)
Pada leukemia akut, sel-sel dari sumsum tulang bersifat imatur dan tidak dapat berfungsi dengan normal. Jumlah sel abnormal tersebut meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Sedangkan pada leukemia kronis, sel-sel yang terbentuk lebih matur sehingga masih dapat menjalankan sebagian fungsinya secara normal. Peningkatan jumlah sel abnormal pun terjadi lebih lambat (CDC).
Keluhan yang sering dirasakan pada penderita leukemia antara lain demam, meriang, flu-like symptoms, lemas, mudah lelah, dan nyeri pada persendian yang disertai dengan berkurangnya nafsu makan, berat badan turun, pembengkakan kelenjar, tanda-tanda perdarahan (seperti mimisan, memar, gusi berdarah, dan lainnya), dan anemia (CDC).
Catatan tambahan :
Berdasarkan Center of Disease Control and Prevention, jenis leukemia yang paling sering dijumpai adalah leukemia limfositik akut dan leukemia myeloid kronis.
Pada anak-anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan, terutama leukemia limfositik akut. Sedangkan pada orang dewasa, jenis leukemia terbanyak adalah leukemia myeloid akut diikuti oleh leukemia limfositik kronis.
Penulis: dr. Alamanda Prycilia (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Jemur Andayani No. 67 Surabaya)