Ternyata, asal-usul mengapa hari raya Idul Fitri disebut "lebaran" di Indonesia punya cerita unik, nih! Yuk, simak pembahasannya!

Lebaran juga tak bisa dipisahkan dari ketupat atau kupat dalam Bahasa Jawa. Kupat (ngaku lepat) atau mau mengakui kesalahan dan meminta maaf tidak hanya pada Allah melainkan juga sesama umat manusia. Selain itu, Lebaran juga bermakna laku papat (empat tindakan) yang dilakukan masyarakat usai Ramadan, yaitu Lebaran, Luberan, Laburan, Leburan.

Lebar-an: Kata "lebaran" berasal dari kata "lebar" ditambahkan imbuhan "-an". "Lebar" artinya lapang, yang menggambarkan perilaku berlapang dada yang sebaiknya kita tunjukkan di hari raya. Kita diminta untuk memaafkan dan memberi maaf kepada sesama.

Luber-an: "Luber" artinya melimpah atau melewati batas yang ditentukan. Kata "luber-an" bermakna melimpahnya maaf, rezeki, dan pahala setelah kita melewati puasa Ramadhan. Luberan ini merupakan simbol ajaran bersedekah untuk kaum papa. Pengeluaran zakat fitrah menjelang Lebaran juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia

Laburan, berasal dari kata labur yang artinya kapur putih. Maknanya, hati seseorang akan kembali menjadi putih dan suci dengan serangkaian ibadah yang telah dilakukan selama bulan puasa.

Lebur-an: "Lebaran" juga diambil dari bahasa Jawa, yaitu "leburan" yakni melebur kesalahan dengan saling memaafkan atas segala kesalahan

Jadi, lebaran itu punya falsafah yang dalam banget ya. Tapi, pada intinya Idul Fitri adalah waktu yang spesial di mana kita merayakan kemenangan setelah menjalani puasa Ramadhan dan menjalin kasih sayang sesama manusia. Selamat Lebaran, semua!

Keywords : Lebaran,Idul Fitri,Asal-usul Lebaran,Kupat,Laku Papat,Hari Raya,Ngaku Lepat,Laburan,Luberan,Leburan,Makna Lebaran,Perayaan Idul Fitri,Tradisi Lebaran,Sejarah Lebaran,Falsafah Lebaran