Inspirasi Sehat

APAKAH STROKE PENYAKIT KETURUNAN?

Wed, 2 Nov 2022
MITOS: Stroke bukan penyakit keturunan
FAKTA : Adanya riwayat stroke di keluarga meningkatkan peluang terjadinya stroke pada diri sendiri.
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang mengalami penyumbatan atau pecah dan berakibat sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen sehingga mengalami kematian sel/jaringan. Penyakit Stroke dapat menyerang siapa saja, tidak hanya orang tua kini kaum mudapun dapat terserang Stroke. Ada 2 jenis Stroke :
1. Stroke Iskemik
2. Stroke Hemoragik.

Menurut WHO tahun 2010 mendefinisikan stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh) yang berlangsung cepat (lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler). Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu diberikan penanganan secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapatkan mencegah tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
Stroke, penyebab kematian ke3 (tiga) di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker, baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh Stroke. Secara global 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya mengalami kecacatan permanen.
GEJALA DAN TANDA STROKE

Ingat Slogan SeGeRa Ke RS

Se nyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba
Ge rak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
• Bica Ra pelo, tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung
Ke bas atau baal atau kesemutan separuh tubuh
R abun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
S akit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.
Apabila mengalami gejala seperti di atas, segera ke RS agar mendapatkan penanganan. Akan ada penangananan kegawatdaruratan di ruang IGD seperti dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan Lab, CT-scan, EKG. Berikan keterangan yang jelas kepada dokter tentang riwayat penyakit pasien. Semakin cepat stroke tertangani maka semakin baik prognosisnya.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO STROKE YANG TIDAK BISA DIUBAH:
• Umur
• Jenis Kelamin
• Ras tertentu
• Genetik (Riwayat Keluarga)

FAKTOR-FAKTOR RISIKO STROKE YANG BISA DIUBAH:
• Hipertensi
• Diabetes
• Obesitas
• Merokok
• Dislipidemia
• Penyakit Jantung
• Konsumsi Alkohol

PENCEGAHAN STROKE
Upaya pencegahan terjadinya stroke yaitu dengan mengendalikan penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperkolesterol, obesitas dengan cara:

1. Melakukan Medical Check Up Secara Rutin
Lakukan medical check up agar dapat mengetahui kondisi tubuh seseorang apakah terdapat faktor risiko yang dapat memicu terjadinya stroke seperti hipertensi, diabetes, hiperkolesterol dan obesitas.

2. Menjaga Pola Makan dan Menerapkan Diet Sehat
Menjaga dengan tidak banyak mengkonsumsi makanan asin dan berlemak yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi yang dapat memicu stroke. Disarankan untuk membatasi konsumsi garam sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari. Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak, tapi kaya akan protein, vitamin dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dada ayam tanpa kulit.

3. Olahraga Teratur
Dalam pedoman pencegahan stroke terbaru American Heart Asociation dan American Stroke American Stroke untuk melakukan setidaknya 40 menit latihan aerobik 3-4 hari dalam seminggu. Beberapa jenis olahraga seperti jogging, jalan kaki, berenang dan latihan senam aerobik. Dengan berolahraga kita dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas yang merupakan faktor risiko terjadinya stroke.
4. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Merokok dapat membuat darah semakin mengental dan meningkatkan terjadinya aterosklerosis yaitu penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah. Dengan tidak merokok berarti juga mengurangi risiko penyakit paru-paru dan jantung.
5. Menghindari Konsumsi Minuman Beralkohol
Minuman yang beralkohol jika dikonsumsi secara berlebihan seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke seperti diabetes dan hipertensi. Alkohol dapat juga membuat detak jantung menjadi tidak teratur.

6. Menghindari NAPZA
Beberapa jenis NAPZA seperti kokain dan methamphetamine dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.
KOMPLIKASI STROKE:

1. Deep Vein Thrombosis
Sebagian orang akan mengalami penggumpalan darah di daerah tungkai yang akan mengalami kelumpuhan. Kondisi ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena tungkai terganggu.

2. Hidrosefalus
Sebagian pengidap stroke dapat mengalami hidrosefalus yaitu menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak.
3. Pneumonia
Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan, akibatnya makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan (disfagi).
REFERENSI
Alhamid, I. J, Norma & Lopulalan, O (2018). Analisis Faktor Risiko Terhadap Kejadian Stroke.
Kemenkes RI (2020). Info dan Informasi Kementrian Keseharan RI. Jakarta
Malani PN. Harrison’s principles of internal medicine. JAMA. 2012 Nov 7; 308 (17)
Vilela P. Acute Stroke Differential Diagnosis : Stroke mimics. European Journal of radiology. 2017 Nov 1; 96:133
Sutanto. CEKAL (Cegah & Tangkal) Penyakit Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2010
Misbach J. Guideline Stroke Taun 2011. PERDOSSI: Jakarta; 2011
American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommitte. Heart disease and stroke statistics-2016 update; a report form the American Heart Association. Circulation. 2016.
Penulis: dr. Nirma Amalia (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Karunrung No. 9, Makassar)
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA