Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
APAKAH PENYAKIT HEPATITIS MENULAR?
Wed, 20 Jul 2022
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati atau liver.
Penyakit Hepatitis dikategorikan sebagai penyakit menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk Indonesia. Penyakit Hepatitis terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E. Pada kasus Hepatitis A dan E sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), virus tersebut ditularkan melalui fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit tersebut dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis hepatis dan kanker hati.
Indonesia merupakan negara dengan endemitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Myanmar. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas), studi dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang Indonesia, 10 diantaranya telah terinfeksi Hepatitis B dan C.
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi virus.
Beberapa jenis Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV), ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A. Pada hepatitis A gejala bisa bersifat akut, tidak khas bisa berupa demam, sakit kepala, urin berwarna seperti teh, nafsu makan menurun, mual, muntah sampai ikterus (kuning) sering di area sklera mata, kulit, kuku, selain itu juga bisa terjadi pembengkakan hati.
Pencegahan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dari golongan virus DNA.
Pada hepatitis B akut masa inkubasi 60-90 hari. Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Gejala tidak khas seperti lesu, nafsu makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan atas, dapat timbul ikterus, air kencing berwarna seperti teh.
Pada Hepatitis B kronik berkembang dari hepatitis B akut. Biasanya tanpa gejala, tujuan pengobatan demi memperpanjang harapan hidup dan menurunkan terjadinya sirosis atau hepatoma.
3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV) termasuk golongan virus RNA (Ribo Nucleic Acid). Masa inkubasi 2 - 24 minggu Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik (tatto), transplantasi organ bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan. Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi kronik. Pencegahan menghindari faktor resiko karena sampai saat ini belum tersedia vaksin untuk hepatitis C.
4. Hepatitis D
Hepatitis D (Delta) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV) virus yang paling jarang ditemukan tapi paling berbahaya. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Pencegahan tidak ada vaksin tetapi otomatis orang akan terlindungi jika telah diberikan imunisasi Hepatitis B.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV) termasuk virus RNA. Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan melalui fecal-oral seperti hepatitis A. Hepatitis E mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui kontaminasinya pada sumber air. Gejala ringan seperti gejala flu sampai ikterus (kuning). Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama kebersihan makanan dan minuman. Vaksinasi hepatitis E belum tersedia dan belum ada pengobatan antivirus hepatitis E.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut :
• Konsumsi alkohol secara berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.
• Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
• Penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan sel.
FAKTOR RISIKO HEPATITIS
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hepatitis adalah :
• Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan
• Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang tidak dimasak hingga matang
• Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain
• Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat infeksi virus
• Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis
• Memiliki penyakit autoimun
• Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
• Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih.
GEJALA HEPATITIS
Pada umumnya di awal infeksi biasanya tidak merasakan gejala apapun, dan gejala mulai muncul ketika sudah terjadi kerusakan dan gangguan fungsi hati. Masa inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda-beda, yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada penderita hepatitis :
• Mual
• Muntah
• Demam
• Kelelahan
• Feces berwarna pucat
• Urine berwarna gelap
• Nyeri perut
• Nyeri sendi
• Kehilangan nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Mata dan kulit berwarna kuning (penyakit kuning).
Pada penderita hepatitis jika tidak ditangani dengan maksimal akan menimbulkan komplikasi seperti gagal hati, sirosis, kanker hati.
BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN HEPATITIS?
• Cuci tangan dengan air dan sabun sebelum beraktivitas dan sebelum makan
• Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks dan tidak bergonta ganti pasangan
• Hindari penggunaan barang pribadi seperti sikat gigi, handuk dan peralatan makan
• Makan makanan bergizi, sanitasi yang baik, olahraga teratur & istirahat cukup
• Tidak mengkonsumsi alkohol dan napza
• Hindari mengkonsumsi makanan mentah dan air yang tidak higenis atau belum direbus hingga mendidih
• Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan dokter.
KAPAN HARUS KE DOKTER JIKA MENGALAMI GEJALA HEPATITIS?
Sebaiknya sesegera mungkin melakukan pemeriksaan lengkap dan pengobatan hepatitis guna mencegah perkembangan hepatitis dan komplikasinya. Jangan takut untuk melakukan pemeriksaan dini jika mengalami gejala penyakit hepatitis, segeralah berkonsultasi dengan dokter terdekat di rumah Anda.
Penulis: dr yulia agustina (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. DI. Panjaitan No. 7-7A Kampung Kali, Semarang)
Penyakit Hepatitis dikategorikan sebagai penyakit menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk Indonesia. Penyakit Hepatitis terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E. Pada kasus Hepatitis A dan E sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), virus tersebut ditularkan melalui fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit tersebut dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis hepatis dan kanker hati.
Indonesia merupakan negara dengan endemitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Myanmar. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas), studi dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang Indonesia, 10 diantaranya telah terinfeksi Hepatitis B dan C.
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi virus.
Beberapa jenis Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV), ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A. Pada hepatitis A gejala bisa bersifat akut, tidak khas bisa berupa demam, sakit kepala, urin berwarna seperti teh, nafsu makan menurun, mual, muntah sampai ikterus (kuning) sering di area sklera mata, kulit, kuku, selain itu juga bisa terjadi pembengkakan hati.
Pencegahan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dari golongan virus DNA.
Pada hepatitis B akut masa inkubasi 60-90 hari. Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Gejala tidak khas seperti lesu, nafsu makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan atas, dapat timbul ikterus, air kencing berwarna seperti teh.
Pada Hepatitis B kronik berkembang dari hepatitis B akut. Biasanya tanpa gejala, tujuan pengobatan demi memperpanjang harapan hidup dan menurunkan terjadinya sirosis atau hepatoma.
3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV) termasuk golongan virus RNA (Ribo Nucleic Acid). Masa inkubasi 2 - 24 minggu Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik (tatto), transplantasi organ bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan. Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi kronik. Pencegahan menghindari faktor resiko karena sampai saat ini belum tersedia vaksin untuk hepatitis C.
4. Hepatitis D
Hepatitis D (Delta) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV) virus yang paling jarang ditemukan tapi paling berbahaya. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Pencegahan tidak ada vaksin tetapi otomatis orang akan terlindungi jika telah diberikan imunisasi Hepatitis B.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV) termasuk virus RNA. Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan melalui fecal-oral seperti hepatitis A. Hepatitis E mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui kontaminasinya pada sumber air. Gejala ringan seperti gejala flu sampai ikterus (kuning). Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama kebersihan makanan dan minuman. Vaksinasi hepatitis E belum tersedia dan belum ada pengobatan antivirus hepatitis E.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut :
• Konsumsi alkohol secara berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.
• Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
• Penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan sel.
FAKTOR RISIKO HEPATITIS
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hepatitis adalah :
• Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan
• Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang tidak dimasak hingga matang
• Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain
• Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat infeksi virus
• Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis
• Memiliki penyakit autoimun
• Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
• Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih.
GEJALA HEPATITIS
Pada umumnya di awal infeksi biasanya tidak merasakan gejala apapun, dan gejala mulai muncul ketika sudah terjadi kerusakan dan gangguan fungsi hati. Masa inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda-beda, yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada penderita hepatitis :
• Mual
• Muntah
• Demam
• Kelelahan
• Feces berwarna pucat
• Urine berwarna gelap
• Nyeri perut
• Nyeri sendi
• Kehilangan nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Mata dan kulit berwarna kuning (penyakit kuning).
Pada penderita hepatitis jika tidak ditangani dengan maksimal akan menimbulkan komplikasi seperti gagal hati, sirosis, kanker hati.
BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN HEPATITIS?
• Cuci tangan dengan air dan sabun sebelum beraktivitas dan sebelum makan
• Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks dan tidak bergonta ganti pasangan
• Hindari penggunaan barang pribadi seperti sikat gigi, handuk dan peralatan makan
• Makan makanan bergizi, sanitasi yang baik, olahraga teratur & istirahat cukup
• Tidak mengkonsumsi alkohol dan napza
• Hindari mengkonsumsi makanan mentah dan air yang tidak higenis atau belum direbus hingga mendidih
• Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan dokter.
KAPAN HARUS KE DOKTER JIKA MENGALAMI GEJALA HEPATITIS?
Sebaiknya sesegera mungkin melakukan pemeriksaan lengkap dan pengobatan hepatitis guna mencegah perkembangan hepatitis dan komplikasinya. Jangan takut untuk melakukan pemeriksaan dini jika mengalami gejala penyakit hepatitis, segeralah berkonsultasi dengan dokter terdekat di rumah Anda.
Penulis: dr yulia agustina (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. DI. Panjaitan No. 7-7A Kampung Kali, Semarang)