Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
APAKAH ASMA ITU PENYAKIT TURUNAN?
Wed, 8 Jun 2022
Asma adalah kondisi kronis paru paru yang mempengaruhi jalan nafas yang ditandai dengan penyempitan intermitten saluran nafas dan obstruksi atau hambatan aliran udara yang ditandai dengan gejala wheezing dan sesak nafas. Pada beberapa kasus, gejala asma bisa ringan dan terkontrol dengan obat-obatan asma. Tapi pada kasus yang lain dapat menjadi berat dan mengganggu pekerjaan atau aktifitas sehari-hari.
Asma dan beberapa kondisi Atopik dapat di turunkan di dalam keluarga, yang artinya bila di dalam keluarga Anda ada riwayat penyakit ini maka Anda mempunyai risiko menderita penyakit yang sama.
Apakah Asma Diturunkan?
Dapat dipahami bahwa banyak pihak ingin mengetahui penyebab dari asma, karena asma adalah penyakit yang kompleks dan penyebab pastinya masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan ikut berperan.
Anak-anak yang orang tuanya mengidap asma besar kemungkinan akan mengidap asma juga. Realita nya, jika salah satu dari orang tua mengidap asma, ada kemungkinan 25 % anak-anak tersebut akan mengidap asma. Bila kedua orang tuanya mengidap asma, kemungkinan risiko tersebut meningkat menjadi 50 %.
Pengaruh faktor genetik tersebut menjadi perhatian dalam penelitian anak kembar. Dimana ditemukan bahwa asma dapat terjadi pada individu yang memiliki hubungan dekat secara genetik dengan kondisi tersebut. Pada kembar identik, risiko kedua anak kembar tersebut mengidap asma lebih tinggi dari pada kembar non identik. Tetapi persentase kemungkinan tersebut hanya 75 % dan bukan 100 %, yang membuktikan bahwa faktor lingkungan ikut berperan dalam asma.
Apakah Ada Gen Asma?
Saat asma diturunkan secara genetik, faktor lingkungan ikut berperan juga. Tidak seperti kondisi penyakit herediter atau di turunkan, tidak ada gen tunggal pada asma. Ataupun kepastian bahwa jika orang tua mengidap asma, anak-anak dari orang tua tersebut akan mengidap asma, karena asma dapat melompati satu generasi. Penelitian genetik telah mengidentifikasi beberapa gen asma atau kompleks gen yang berperan penting, diantaranya DPP10, GRPA dan SPINK5.
Penelitian genom saat ini masih berlangsung dan memberikan wawasan yang berharga dalam memahami kompleksitas dari asma dan faktor-faktor yang terlibat di dalam perkembangannya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko asma dapat bersifat outdoor atau indoor. Contohnya perokok pasif, kualitas udara yang buruk, polusi, udara dingin dan kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan risiko mengidap asma.
Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi interaksi dari beberapa gen asma satu sama lain dan interaksi dengan faktor faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko untuk mengidap asma.
Faktor-Faktor Genetik Asma
Beberapa faktor genetik dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap asma, hal tersebut adalah Riwayat keluarga dan Jenis kelamin.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko untuk mengidap asma. Jika salah satu orang tua mengidap asma, maka kemungkinan anak-anaknya akan mengidap asma juga. Bila kedua orang tua mengidap asma, maka kemungkinan itu akan lebih besar. Selain itu, anak-anak tersebut mempunyai kemungkinan mengidap kondisi yang berhubungan dengan kondis atopic lainnya seperti eksim, alergi serbuk bunga atau alergi makanan.
Hal ini tidak berarti bahwa bila ada keluarga yang mengidap asma, Anda bisa mengidap asma juga. Tetapi faktor genetik cenderung meningkatkan risiko tersebut. Hal ini juga berarti bahwa Anda tidak akan mengidap asma, walupun tidak ada Riwayat asma di keluarga.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asma lebih sering terjadi pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan lebih sering timbul setelah masa pubertas. Beberapa Ahli meyakini hal ini terjadi karena jalan nafas anak laki-laki lebih kecil dari anak perempuan sehingga meningkatkan risiko wheezing.
Pada sekitar usia 20 tahun, rasio asma pada laki-laki dan wanita sama. Akan tetapi pada usia 40 tahun an, wanita lebih mudah mengidap asma onset dewasa dari pada laki-laki. Juga ditemukan bukti bahwa yang menunjukkan bahwa wanita dapat mengalami gejala asma yang lebih berat dibandingkan laki-laki.
Apakah Asma Turunan Dapat Disembuhkan?
Semua bentuk asma, apakah turunan atau asma karena kerja (lingkungan), yang disebabkan oleh paparan uap, debu atau zat lain di tempat kerja, dapat disembuhkan Selain itu terdapat beberapa obat yang bekerja efektif dan perubahan gaya hidup yang dapat di terapkan guna menangani dan mengobati asma dengan baik.
Dokter akan berdiskusi dan bekerja sama dengan penderita asma, untuk membuat rencana terapi asma yang sesuai dengan penderita. Pendekatan seperti ini berhasil dengan baik karena tidak ada dua kasus asma yang identik sama dan karena asma mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda.
Pada asma, ternyata faktor lingkungan juga berperan dalam terjadinya asma dan tidak hanya faktor genetik saja.
Penulis : dr. Febriadi Marhaendra (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. HR. Muhammad No. 128 KAV. 354 Surabaya)
Asma dan beberapa kondisi Atopik dapat di turunkan di dalam keluarga, yang artinya bila di dalam keluarga Anda ada riwayat penyakit ini maka Anda mempunyai risiko menderita penyakit yang sama.
Apakah Asma Diturunkan?
Dapat dipahami bahwa banyak pihak ingin mengetahui penyebab dari asma, karena asma adalah penyakit yang kompleks dan penyebab pastinya masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan ikut berperan.
Anak-anak yang orang tuanya mengidap asma besar kemungkinan akan mengidap asma juga. Realita nya, jika salah satu dari orang tua mengidap asma, ada kemungkinan 25 % anak-anak tersebut akan mengidap asma. Bila kedua orang tuanya mengidap asma, kemungkinan risiko tersebut meningkat menjadi 50 %.
Pengaruh faktor genetik tersebut menjadi perhatian dalam penelitian anak kembar. Dimana ditemukan bahwa asma dapat terjadi pada individu yang memiliki hubungan dekat secara genetik dengan kondisi tersebut. Pada kembar identik, risiko kedua anak kembar tersebut mengidap asma lebih tinggi dari pada kembar non identik. Tetapi persentase kemungkinan tersebut hanya 75 % dan bukan 100 %, yang membuktikan bahwa faktor lingkungan ikut berperan dalam asma.
Apakah Ada Gen Asma?
Saat asma diturunkan secara genetik, faktor lingkungan ikut berperan juga. Tidak seperti kondisi penyakit herediter atau di turunkan, tidak ada gen tunggal pada asma. Ataupun kepastian bahwa jika orang tua mengidap asma, anak-anak dari orang tua tersebut akan mengidap asma, karena asma dapat melompati satu generasi. Penelitian genetik telah mengidentifikasi beberapa gen asma atau kompleks gen yang berperan penting, diantaranya DPP10, GRPA dan SPINK5.
Penelitian genom saat ini masih berlangsung dan memberikan wawasan yang berharga dalam memahami kompleksitas dari asma dan faktor-faktor yang terlibat di dalam perkembangannya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko asma dapat bersifat outdoor atau indoor. Contohnya perokok pasif, kualitas udara yang buruk, polusi, udara dingin dan kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan risiko mengidap asma.
Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi interaksi dari beberapa gen asma satu sama lain dan interaksi dengan faktor faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko untuk mengidap asma.
Faktor-Faktor Genetik Asma
Beberapa faktor genetik dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap asma, hal tersebut adalah Riwayat keluarga dan Jenis kelamin.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko untuk mengidap asma. Jika salah satu orang tua mengidap asma, maka kemungkinan anak-anaknya akan mengidap asma juga. Bila kedua orang tua mengidap asma, maka kemungkinan itu akan lebih besar. Selain itu, anak-anak tersebut mempunyai kemungkinan mengidap kondisi yang berhubungan dengan kondis atopic lainnya seperti eksim, alergi serbuk bunga atau alergi makanan.
Hal ini tidak berarti bahwa bila ada keluarga yang mengidap asma, Anda bisa mengidap asma juga. Tetapi faktor genetik cenderung meningkatkan risiko tersebut. Hal ini juga berarti bahwa Anda tidak akan mengidap asma, walupun tidak ada Riwayat asma di keluarga.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asma lebih sering terjadi pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan lebih sering timbul setelah masa pubertas. Beberapa Ahli meyakini hal ini terjadi karena jalan nafas anak laki-laki lebih kecil dari anak perempuan sehingga meningkatkan risiko wheezing.
Pada sekitar usia 20 tahun, rasio asma pada laki-laki dan wanita sama. Akan tetapi pada usia 40 tahun an, wanita lebih mudah mengidap asma onset dewasa dari pada laki-laki. Juga ditemukan bukti bahwa yang menunjukkan bahwa wanita dapat mengalami gejala asma yang lebih berat dibandingkan laki-laki.
Apakah Asma Turunan Dapat Disembuhkan?
Semua bentuk asma, apakah turunan atau asma karena kerja (lingkungan), yang disebabkan oleh paparan uap, debu atau zat lain di tempat kerja, dapat disembuhkan Selain itu terdapat beberapa obat yang bekerja efektif dan perubahan gaya hidup yang dapat di terapkan guna menangani dan mengobati asma dengan baik.
Dokter akan berdiskusi dan bekerja sama dengan penderita asma, untuk membuat rencana terapi asma yang sesuai dengan penderita. Pendekatan seperti ini berhasil dengan baik karena tidak ada dua kasus asma yang identik sama dan karena asma mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda.
Pada asma, ternyata faktor lingkungan juga berperan dalam terjadinya asma dan tidak hanya faktor genetik saja.
Penulis : dr. Febriadi Marhaendra (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. HR. Muhammad No. 128 KAV. 354 Surabaya)