Inspirasi Sehat
Apa saja masalah utama kesuburan pasangan suami istri?
Tue, 20 Jun 2023Menikah, memiliki buah hati, membangun sebuah keluarga merupakan hal yang didambakan setiap pasangan. Hadirnya buah hati seringkali sangat ditunggu-tunggu karena dapat memberikan warna-warna indah serta kehangatan dalam sebuah keluarga. Bukanlah suatu hal yang janggal apabila kehadirannya ini seringkali sudah direncanakan dan dipersiapkan bersamaan dengan mempersiapkan pernikahan.
Namun tidak jarang, hadirnya buah hati yang ditunggu-tunggu tersebut tak kunjung datang, bahkan pada pasangan yang sudah mempersiapkannya cukup lama. Salah satu yang dapat mempengaruhi adalah faktor infertilitas.
Infertilitas adalah suatu keadaan di mana adanya gangguan sistem reproduksi yang menyebabkan pasangan kesulitan memiliki keturunan. Hal yang perlu diwaspadai apabila istri belum kunjung hamil dalam 1 tahun berhubungan intens tanpa alat kontrasepsi sebagai gejala infertilitas. Namun, infertilitas tidak hanya dapat terjadi pada wanita sebagai pihak istri, akan tetapi dapat terjadi pula dari pihak pria sebagai suami, atau pun keduanya.
Pada pria, infertilitas dipengaruhi dari adanya gangguan pada produksi sperma (jumlah, bentuk, hingga pergerakannya) sehingga akan mempengaruhi kualitasnya, antara lain adalah :
• Kelainan genetik maupun gangguan hormonal yang menyebabkan ketidakmampuan dalam memproduksi sperma atau dapat memproduksi namun jumlah yang diproduksi terlalu sedikit.
• Masalah ejakulasi (ejakulasi dini, kelainan atau kerusakan testis).
• Gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria.
Pada wanita, infertilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sel telur tidak dapat dibuahi, antara lain adalah :
• Penyakit PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)
• Sumbatan atau kerusakan pada saluran indung telur karena peradangan
• Kanker serta obat-obatan yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita
• Gangguan hormonal.
Selain dari faktor-faktor tersebut, terdapat pula faktor-faktor yang mampu meningkatkan terjadinya infertilitas, yakni menderita penyakit menular seksual, buruknya lifestyle (konsumsi alkohol dan merokok), berat badan kurang atau berlebih, berusia di atas 35 tahun dan stres.
Sebelum tegaknya diagnosis infertil, pasangan dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab dari belum terjadinya kehamilan. Pada pria dapat dilakukan pemeriksaan analisis sperma untuk menilai bentuk, pergerakan dan jumlah dari sperma yang sehat. Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan hormon testosteron guna melihat ada tidaknya kelainan. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan USG testis untuk melihat ada atau tidaknya kelainan atau gangguan pada testis yang mempengaruhi produksi sperma pada pria. Sedangkan pada wanita dapat dilakukan pemeriksaan berupa pemeriksaan hormon AMH untuk menilai jumlah sel telur sehat yang dapat dibuahi juga dapat membantu menentukan apakah terdapat gangguan hormonal yang menimbulkan gangguan menstruasi, salah satunya adalah penyakit PCOS. Selain pemeriksaan AMH, dapat serta dilakukan pemeriksaan HSG (Hysterosalphingography) untuk melihat ada tidaknya kelainan pada rahim maupun saluran indung telur.
Penulis: dr. Anisa Faradila (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Cik Ditiro No. 17, Yogyakarta)