Inspirasi Sehat
Apa Pentingnya Mencegah Stress?
Wed, 22 Dec 2021Hallo Sahabat Pramita, dimasa Pandemi Covid-19 ini kita dituntut untuk bisa menyesuaian diri terhadap setiap kebiasaan baru seperti halnya isolasi mandiri yang membuat kita membatasi ruang gerak terhadap dunia luar, physical dystancing, atau keputusan untuk melakukan pekerjaan dan pembelajaan dari rumah, sehingga tidak banyak dari kita mengalami perasaan khawatir dan bertanya “Kapan Pandemi ini akan berakhir ya?”
Perasaan khawatir yang terus menerus dirasakan jangan dianggap remeh lo… bisa saja akhirnya kita akan mengalami yang namanya “stress”. Pasti sahabat Pramita pernah denger dong kata hits ini? Jadi sebenarnya, apa sih itu Stress?
Stress bisa diartikan dengan suatu respon adaptif seseorang terhadap situasi yang diterima sebagai suatu tantangan atau ancaman. Penyebab munculnya stress pada seseorang sifatnya berbeda-beda. Penyebab tersebut kita sebut dengan sebutan Stressor. Stressor dapat berasal dari keluarga, pekerjaan, lingkungan sosial dan dapat berasal dari diri kita sendiri.
Lalu, kenapa sih stress ini bisa muncul pada kita? Jadi, ketika seseorang mengalami suatu keadaan tertekan baik fisik maupun psikiologis atau adanya sebuah tuntutan yang melebihi batas kemampuan kita untuk beradaptasi maka tubuh kita akan menunjukkan berbagai ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan munculnya berbagai respon fisiologis ataupun psikologis tubuh.
Secara umum, apabila kita mengalami stress, kita akan merasakan perasaan seperti khawatir, tertekan, letih, ketakutan, depresi, cemas dan marah. Perasaan yang muncul akibat stress inilah yang dapat mempengaruhi seluruh sistem di tubuh kita lo. Jadi, Ketika kita mengalami stress tubuh akan merespon dengan menimbulkan berbagai macam gejala baik dari fisik, kognitif dan emosi.
Gejala fisik yang timbul bisa ditandai dengan denyut jantung yang meningkat dan tangan berkeringat, sakit kepala, sesak nafas, susah buang air besar, kelelahan, gangguan tidur dan perubahan berat badan yang drastis. Gejala kognitif yang muncul bisa berupa sulit berkonsentrasi, sulit untuk memproses informasi, serta gejala emosi yang bisa muncul adalah sering menangis, cemas dan mudah marah. Selain itu, stress juga merupakan risiko timbulnya beberapa jenis penyakit seperti penyakit jantung koroner, gastritis/maag, penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh seperti infeksi, alergi dan gangguan autoimmune.
Nah, Bagaimana sahabat Pramita, efek stress ternyata sangat berpengaruh ya terhadap kesehatan fisik maupun mental kita. Tapi tenang, stress bisa kita cegah lo dengan melakukan manajemen stress. Manajemen stress dapat dilakukan oleh semua orang sehingga kita tidak mudah mengalami yang namanya stress. Tujuan dari manajemen stress adalah untuk:
- Mencegah terjadinya stress pada seseorang
- Mengantisipasi munculnya penyebab stress
- Mengelola penyebab stress sehingga tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk
- Memperbaiki kualitas hidup agar menjadi lebih baik.
Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan manajemen stress yang tepat. Pertama yang dapat dilakukan adalah mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Melakukan hal ini akan mempermudah mengetahui penyebab stress yang saat ini sedang dialami dan tentunya sangat menentukan keberhasilan dalam manajemen stress.
Setelah mengenali stressor/penyebab stress yang kita alami, selanjutnya kita dapat mencari dukungan positif dari sosial, atau juga dapat mempelajari berbagai macam teknik untuk menurunkan efek negatif dari stress terhadap tubuh dan pikiran.
Berikut beberapa teknik yang dapat digunakan untuk manajemen stress:
- Teknik Pendekatan Individu
Dilakukan dengan cara manajemen waktu yang baik, meningkatkan latihan fisik/olahraga, melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, memperbaiki gaya hidup.
- Teknik Self-Healing
Teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Guided imagery (membayangkan sesuatu yang menyenangkan sehingga menimbulkan kenyamanan saat terjadi kecemasan berlebihan), Self-Talk (berbicara kepada diri sendiri dengan kalimat positif sehingga pikiran kita menafsirkan peristiwa tersebut dengan keadaan yang positif), expressive writing (merefleksikan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan) dan melakukan pendekatan dengan Tuhan.
Di masa pandemi Covid-19, selain melakukan teknik manajemen diatas, sahabat Pramita juga dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang tentunya dapat mengisi rasa bosan saat masa Pandemi ini seperti memasak, berolahraga, melukis atau bernyanyi. Jangan lupa untuk tetap bijak dalam mengolah segala informasi yang diterima karena kesalahan menerima informasi juga dapat menganggu kesehatan mental kita juga lohh…
Penulis : dr. Andini Rahmawati (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Diponegoro No. 148 Denpasar-Bali)