Inspirasi Sehat

Apa Itu Penyakit PCOS Pada Wanita?

Tue, 18 Jun 2024

 

Fakta-Fakta tentang PCOS dan Kehamilan

Dengan semakin berkembangnya zaman, gaya hidup yang serba cepat dan instan dapat mempengaruhi kesehatan, termasuk munculnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada wanita muda adalah PCOS (Polycystic Ovary Syndrome). PCOS sering dikaitkan dengan sulitnya pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan. Berikut penjelasan mengenai kehamilan dan PCOS.

KEHAMILAN

Kehamilan adalah fase yang dinantikan oleh pasangan suami istri untuk memiliki buah hati. Kehamilan adalah penyatuan antara spermatozoa dan ovum (konsepsi) dan dilanjutkan dengan nidasi (menempelnya zigot ke dinding rahim). Kehamilan berlangsung selama 37-40 minggu, dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.

Proses Terjadinya Kehamilan:

1. Masa Subur Wanita

   Ketika masa subur, ovarium mengalami ovulasi di mana ovarium melepaskan sel telur (ovum) yang siap dibuahi. Sel telur bergerak melewati saluran tuba falopi hingga ke rahim. Proses ovulasi dipengaruhi hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). Hormon-hormon ini mengatur siklus menstruasi yang menggambarkan kesehatan reproduksi wanita.

2. Hubungan Seksual

   Saat berhubungan seksual, pria ejakulasi dan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma ke dalam vagina. Sperma berenang melewati leher rahim (serviks) masuk ke rahim hingga mencapai tuba falopi untuk mencari sel telur yang siap dibuahi. Proses ini berlangsung selama 45 menit hingga 12 jam.

3. Pembuahan

   Setelah sperma berhasil menembus dan masuk ke inti sel telur, lapisan khusus terbentuk untuk mencegah masuknya sperma lain. Sperma dan sel telur bersatu untuk memulai proses pembuahan.

4. Implantasi

   Setelah pembuahan, sel telur dan sperma yang telah bersatu bergerak dari tuba falopi ke rahim seraya membelah diri dan membentuk blastokista. Blastokista sampai di rahim dalam 3-4 hari setelah pembuahan dan mengapung di rahim selama 2-3 hari sebelum menempel dan tertanam ke lapisan dinding rahim (implantasi).

Pembentukan Embrio

Proses kehamilan dilanjutkan dengan pembentukan embrio. Blastokista yang menempel ke dinding rahim mengalami pembelahan sel dan berkembang menjadi embrio dan amnion (organ berbentuk kantung tempat embrio berkembang selama kehamilan).

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah sindrom (kumpulan gejala) yang merupakan kondisi kompleks yang didiagnosis dengan adanya dua dari tiga kriteria berikut: kelebihan hormon androgen, gangguan ovulasi, dan gambaran sel telur berbentuk kista-kista kecil.

Gejala dan tanda-tanda PCOS:

1. Gangguan siklus menstruasi:

   Menstruasi kurang dari 8 kali setahun, siklus lebih dari 21 hari, atau tidak menstruasi (amenore).

2. Multipel kista ovarium:

   Ovarium membesar karena hormon androgen berlebih, memproduksi kista kecil sehingga sel telur tidak berkembang sempurna.

3. Hirsutisme:

   Pertumbuhan rambut pola pria di bibir atas, dagu, leher, dada, perut, lengan atas, dan paha bagian dalam.

4. Jerawat:

   Pertumbuhan jerawat berlebih di wajah, dada, dan punggung.

5. Kulit gelap:

   Terjadi di lipatan leher, bawah payudara, dan selangkangan akibat hormon androgen meningkat.

6. Skin tag:

   Tonjolan daging di leher dan ketiak.

7. Perubahan berat badan:

   Kenaikan berat badan (obesitas) akibat ketidakseimbangan hormon.

8. Perubahan mood:

   Tubuh menghasilkan hormon tidak teratur menyebabkan mood berubah, stres, dan depresi.

9. Kebotakan:

   Kebotakan pola pria.

10. Gangguan kesuburan:

   Sulit hamil karena ketidakseimbangan hormon sehingga sel telur tidak cukup.

11. Sakit kepala dan gangguan tidur (Sleep Apnea):

   Sering mengalami sakit kepala dan gangguan tidur akibat obesitas.

 

Penyebab dan Faktor Risiko PCOS:

1. Resistensi Insulin:

   Kadar insulin tinggi menyebabkan hormon androgen meningkat dan ketidakseimbangan hormon.

2. Ketidakseimbangan hormon:

   Kadar hormon androgen, testosteron, LH, sex hormone-binding globulin, dan prolaktin yang tidak normal.

3. Faktor genetik:

   PCOS bisa menurun dalam keluarga.

 

Penulis: dr. Syamsul Andi Hakim (Dokter Konsulen Medis Laboratorium PRAMITA Cabang Sumarecon, Bekasi)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA