Inspirasi Sehat

Apa Itu Penyakit Akibat Kerja?

Wed, 7 Aug 2024

Ketika kita membahas tentang pekerjaan, seringkali kita hanya memikirkan manfaatnya seperti penghasilan, stabilitas, dan perkembangan karir. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa pekerjaan tidak selalu bebas dari risiko. Banyak jenis pekerjaan yang dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Dampak dari hal tersebut dapat berakibat timbulnya gangguan kesehatan yang disebut sebagai penyakit akibat kerja atau occupational diseases.

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja didiagnosis dan ditetapkan melalui tujuh langkah diagnosis yang mencakup penentuan diagnosis klinis, mengidentifikasi pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja, penentuan hubungan antara pajanan dengan diagnosis klinis, besarnya pajanan, adakah faktor dari individu yang berperan, memastikan tidak ada faktor lain yang berpengaruh di luar pekerjaan utama, dan terakhir adalah penentuan diagnosis okupasi. Berikut adalah beberapa contoh penyakit akibat kerja yang umum terjadi:

Penyakit Pernapasan: Pekerja yang terpapar bahan kimia berbahaya seperti asap, debu, atau gas beracun dapat mengalami gangguan pernapasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau pneumokoniosis (penyakit paru akibat paparan debu silika), serta asbestosis (penyakit paru akibat paparan debu asbes).

Gangguan Muskuloskeletal: Pekerja yang melakukan pekerjaan fisik berat atau terpapar posisi kerja yang tidak ergonomis dapat mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal, seperti nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP), Hernia Nucleus Pulposus (HNP), dan sindrom terowongan karpal atau Carpal Tunnel Syndrome.

Stres Kerja: Tekanan yang tinggi, beban kerja yang berlebihan, atau konflik interpersonal di tempat kerja dapat menyebabkan stres kerja. Jika tidak ditangani dengan baik, stres kronis dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan tidur.

Pencegahan dan penanggulangan penyakit akibat kerja sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Pelatihan Keselamatan: Pekerja harus diberikan pelatihan tentang langkah-langkah keselamatan di tempat kerja, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri (APD) dan prosedur kerja yang aman.

Ergonomi: Perusahaan harus menyediakan lingkungan kerja yang ergonomis, di mana posisi kerja dan peralatan dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi risiko gangguan muskuloskeletal.

Pengawasan Kesehatan: Pekerja perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi penyakit akibat kerja secara dini. Deteksi dini kelainan kesehatan yang timbul diduga akibat kerja harus secepatnya diatasi atau ditindaklanjuti. Pengawasan kesehatan ini juga membantu mengidentifikasi risiko individual yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran akan risiko yang terkait dengan pekerjaan, penyakit akibat kerja dapat dikurangi secara signifikan. Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah hak setiap pekerja, dan penting bagi kita semua untuk bekerja sama menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Penulis: dr. Trisna Purirani (Dokter Pelayanan Medis Lab Medis Pramita Cik Ditiro Yogyakarta)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA