Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
ADHD : Gangguan Mental Generasi Milenial
Tue, 15 Dec 2020
Seiring perkembangan zaman, gangguan mental yang ummunya dialami orang dewasa, kini nyatanya juga banyak dialami oleh kaum remaja.
Berbagai gangguan kesehatan sangat rentan dialami oleh mereka yang masuk kategori milenial, misalnya gangguan kecemasan, depresi, hingga ADHD. ADHD atau yang dikenal juga dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya kesulitan memusatkan perhatian serta memiliki perilaku impulsif dan juga hiperaktif.
Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 10–20% remaja dinyatakan pernah mengalami kondisi gangguan mental, baik yang disadari maupun tidak. Salah satunya adalah ADHD atau yang dikenal juga dengan deficit hyperactivity disorder.
Pengidap ADHD biasanya kesulitan untuk memusatkan perhatian yang memengaruhi perilakunya yang menjadi impulsif serta hiperaktif.
Melansir Children and Adults with Attention –Deficit/Hyperactivity Disorder, beberapa remaja tidak menyadari kondisi ADHD yang dialami karena tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Biasanya, gejala akan disadari ketika kondisi gangguan mental sudah cukup parah saat pengidap beranjak remaja. Ada beberapa gejala yang menjadi tanda adanya kondisi ADHD, seperti sulit berkonsentrasi dan mendengarkan orang lain, perhatian mudah teralihkan, tidak memerhatikan hal kecil, tidak dapat duduk tenang, sulit mengatur tugas atau kegiatan yang sedang dilakukan, terlalu banyak bicara, mengganggu aktivitas yang dilakukan orang lain, serta kebiasaan menggerakan beberapa bagian tubuh saat sedang duduk.
Seiring bertambahnya usia, pengidap ADHD akan mengalami gangguan pada pendidikan maupun pekerjaannya. Selain itu, pengidap ADHD akan kesulitan memiliki teman atau pasangan hidup.
Berbagai gangguan kesehatan sangat rentan dialami oleh mereka yang masuk kategori milenial, misalnya gangguan kecemasan, depresi, hingga ADHD. ADHD atau yang dikenal juga dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya kesulitan memusatkan perhatian serta memiliki perilaku impulsif dan juga hiperaktif.
Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 10–20% remaja dinyatakan pernah mengalami kondisi gangguan mental, baik yang disadari maupun tidak. Salah satunya adalah ADHD atau yang dikenal juga dengan deficit hyperactivity disorder.
Pengidap ADHD biasanya kesulitan untuk memusatkan perhatian yang memengaruhi perilakunya yang menjadi impulsif serta hiperaktif.
Melansir Children and Adults with Attention –Deficit/Hyperactivity Disorder, beberapa remaja tidak menyadari kondisi ADHD yang dialami karena tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Biasanya, gejala akan disadari ketika kondisi gangguan mental sudah cukup parah saat pengidap beranjak remaja. Ada beberapa gejala yang menjadi tanda adanya kondisi ADHD, seperti sulit berkonsentrasi dan mendengarkan orang lain, perhatian mudah teralihkan, tidak memerhatikan hal kecil, tidak dapat duduk tenang, sulit mengatur tugas atau kegiatan yang sedang dilakukan, terlalu banyak bicara, mengganggu aktivitas yang dilakukan orang lain, serta kebiasaan menggerakan beberapa bagian tubuh saat sedang duduk.
Seiring bertambahnya usia, pengidap ADHD akan mengalami gangguan pada pendidikan maupun pekerjaannya. Selain itu, pengidap ADHD akan kesulitan memiliki teman atau pasangan hidup.