General Medical Checkup

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Cholesterol merupakan salah satu fraksi lemak darah, yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis)

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Tidak ada persiapan khusus, bila berpuasa 10 - 14 jam sebelumnya lebih baik
       

    • Trigliserida merupakan adalah salah satu jenis lemak utama dalam aliran darah yang berfungsi sebagai simpanan kalori untuk cadangan energi  bagi tubuh. Kadar Trigliserida yang tinggi berkaitan dengan penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis), sindroma metabolik dan stroke
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Berpuasa 10 - 14 jam, dan sebaiknya diet rendah lemak 3 hari sebelum pemeriksaan
       

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

      Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Merupakan paket pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP dan glukosa urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama diambil spesimen darah, tidak melakukan aktifitas berlebih.

    • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

      Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

      Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

      Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • Pap Smear (Liquid C Prep) - Definisi, Manfaat, Spesimen, Persiapan

      Pap smear adalah tes medis yang dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di laboratorium. Salah satu jenis pap smear yang umum dilakukan adalah pap smear dengan metode Liquid C Prep.

      Manfaat Pap Smear (Liquid C Prep)

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

      1. Mendeteksi dini kanker serviks

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep dapat membantu mendeteksi dini adanya kanker serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan tepat.

      2. Mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep juga dapat membantu mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Perubahan sel abnormal ini dapat menjadi tanda awal terjadinya kanker serviks.

      3. Meningkatkan peluang penyembuhan

      Dengan mendeteksi dini adanya kanker serviks atau perubahan sel abnormal, maka peluang penyembuhan akan semakin besar. Pengobatan dapat dilakukan lebih awal sehingga dapat menghindari komplikasi yang lebih serius.

      Spesimen Pap Smear (Liquid C Prep)

      Spesimen yang diambil pada pap smear dengan metode Liquid C Prep adalah sel-sel dari leher rahim. Sel-sel ini kemudian ditempatkan dalam cairan khusus yang akan membantu mempertahankan keutuhan sel-sel tersebut.

      Persiapan Pap Smear (Liquid C Prep)

      Untuk melakukan pap smear dengan metode Liquid C Prep, sebaiknya Anda melakukan persiapan sebagai berikut:

      1. Hindari melakukan hubungan seksual selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      2. Jangan menggunakan tampon atau melakukan douche selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      3. Jangan menggunakan krim atau obat-obatan vagina selama 24 jam se

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Lippoprotein (a) merupakan lippoprotein yang partikelnya mirip dengan LDL, saat ini diketahui sebagai faktor risiko independen terjadinya aterosklerosis. Kadarnya yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

      Spesimen Pemeriksaan: Faeses

      Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Prostate Spesific Antigen (PSA) adalah pemeriksaan penanda kanker prostat disamping. Disamping itu, pemeriksaan PSA juga digunakan untuk monitoring respon terapi dan keberhasilan pengobatan. PSA dapat dideteksi pada semua orang laki-laki, dan kadarnya akan meningkat pada penderita kanker prostat. Seseorang dengan kadar PSA lebih dari 10 ng/mL mempunyai kemungkinan tinggi indikasi kanker prostat. 

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

      Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

      Jenis spesimen : Gambaran USG
      Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Lippoprotein (a) merupakan lippoprotein yang partikelnya mirip dengan LDL, saat ini diketahui sebagai faktor risiko independen terjadinya aterosklerosis. Kadarnya yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

      Spesimen Pemeriksaan: Faeses

      Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

      Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

      Jenis spesimen : Gambaran USG
      Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

    • Pap Smear (Liquid C Prep) - Definisi, Manfaat, Spesimen, Persiapan

      Pap smear adalah tes medis yang dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di laboratorium. Salah satu jenis pap smear yang umum dilakukan adalah pap smear dengan metode Liquid C Prep.

      Manfaat Pap Smear (Liquid C Prep)

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

      1. Mendeteksi dini kanker serviks

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep dapat membantu mendeteksi dini adanya kanker serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan tepat.

      2. Mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep juga dapat membantu mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Perubahan sel abnormal ini dapat menjadi tanda awal terjadinya kanker serviks.

      3. Meningkatkan peluang penyembuhan

      Dengan mendeteksi dini adanya kanker serviks atau perubahan sel abnormal, maka peluang penyembuhan akan semakin besar. Pengobatan dapat dilakukan lebih awal sehingga dapat menghindari komplikasi yang lebih serius.

      Spesimen Pap Smear (Liquid C Prep)

      Spesimen yang diambil pada pap smear dengan metode Liquid C Prep adalah sel-sel dari leher rahim. Sel-sel ini kemudian ditempatkan dalam cairan khusus yang akan membantu mempertahankan keutuhan sel-sel tersebut.

      Persiapan Pap Smear (Liquid C Prep)

      Untuk melakukan pap smear dengan metode Liquid C Prep, sebaiknya Anda melakukan persiapan sebagai berikut:

      1. Hindari melakukan hubungan seksual selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      2. Jangan menggunakan tampon atau melakukan douche selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      3. Jangan menggunakan krim atau obat-obatan vagina selama 24 jam se

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Agregasi trombosit adalah kecenderungan trombosit untuk menempel satu sama lain membentuk bekuan darah. TAT berguna untuk mengetahui kelainan kualitas trombosit (yang menimbulkan gangguan agregasi). Hiperagregasi berarti peningkatan kecenderungan trombosit membentuk  agregasi -> meningkatkan risiko stroke dan PJK. Hipoagregasi berarti trombosit “malas” membentuk bekuan -> meningkatkan risiko perdarahan.
      Spesimen Pemeriksaan : Plasma Sitrat, Whole Blood
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien sebaiknya puasa minimal 8 jam sebelum diambil darah

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • Pemeriksaan Anti-HCV digunakan untuk test penyaring adanya infeksi virus Hepatitis C (HCV). Adanya Anti HCV yang positip mengindikasikan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi oleh virus Hepatitis C, tetapi tidak bisa diketahui apakah virusnya masih ada atau sudah sembuh. Namun, sebagian besar (lebih dari 60 %) penderita hepatitis C bersifat kronis, sehingga walaupun Anti HCVnya positip tetapi infeksi virus hepatitis C masih terjadi.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Lippoprotein (a) merupakan lippoprotein yang partikelnya mirip dengan LDL, saat ini diketahui sebagai faktor risiko independen terjadinya aterosklerosis. Kadarnya yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Apolipoprotein (apo) adalah komponen protein dari lipoprotein, terdiri dari Apo A dan Apo B.  Apo A mengaktivasi ensim yang berperan dalam perubahan kolesterol di jaringan menjadi HDL dan pengenalan HDL pada reseptor di hati. Apo A-I berhubungan dengan kadar HDL dan dianggap lebih bagus daripada HDL sebagai indikator resiko penyakit jantung koroner (PJK).
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Apolipoprotein B berperan  dalam pembentukan VLDL di hati yang kemudian akan menjadi LDL. Apo B berhubungan dengan kadar LDL dan dapat diukur secara langsung, sehingga dianggap sebagai indikator risiko terjadinya PJK.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Alfa Feto Protein (AFP) merupakan oncofetal protein, yang secara normal diproduksi oleh jaringan hati janin dan yolk sac, pada orang dewasa normal didapatkan dengan kadar yang rendah sekali. Pemeriksaan AFP digunakan untuk pemeriksaan penanda tumor, terutama tumor hati. AFP juga meningkat pada penyakit cirrhosis dan hepatitis kronis aktif, dan penyakit cancer lain seperti canser lambung, usus besar, dan payudara.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Carsinoembrionic Antigen  (CEA) adalah protein yang normal didapatkan pada jaringan usus janin. Pemeriksaan CEA digunakan untuk pemeriksan penanda tumor, terutama tumor colorectal dan paru-paru, walaupun kadar CEA juga ditemukan meningkat pada kanker payudara, prostat, ovarium, pankreas, thyroid dan liver

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Prostate Spesific Antigen (PSA) adalah pemeriksaan penanda kanker prostat disamping. Disamping itu, pemeriksaan PSA juga digunakan untuk monitoring respon terapi dan keberhasilan pengobatan. PSA dapat dideteksi pada semua orang laki-laki, dan kadarnya akan meningkat pada penderita kanker prostat. Seseorang dengan kadar PSA lebih dari 10 ng/mL mempunyai kemungkinan tinggi indikasi kanker prostat. 

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • TSH atau Thyroid Stimulating Hormone, adalah hormon yang dihasilkan kelanjar pituitary untuk menstimulasi pembentukan hormon thyroid. Pemeriksaan TSH biasanya dilakukan bersama dengan free T4 dan Free T3 untuk mendiagnosis penyakit thyroid. Kadar TSH yang tinggi didapatkan pada penderita hypothyroid, sedangkan pada hyperthyroid kadar TSHnya rendah. dengan teknologi generasi terbaru pemeriksaan TSH mampu mendeteksi kadar TSH yang sangat rendah, dan ini berguna pada kasus penyakit hyperthyroid.  
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Free T4 adalah bentuk hormon T4 bebas dan tidak terikat oleh protein (TBG). Bentuk bebas ini sesunggunya yang aktif dalam metabolisme sel dan menentukan status tiroid. Peningkatan Free T3 dari level normal disebut sebagai hyperthyroid dan penurunan dibawah normal disebut sebagai hypothyroid.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

      Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • Pemeriksaan Rontgen yang digunakan untuk mendapat gambaran gigi dan jaringan lunak di sekitarnya dan pemeriksaan noninvasif yang merupakan prosedur ekstraoral sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah dalam satu film.

    • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

      Jenis spesimen : Gambaran USG
      Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Agregasi trombosit adalah kecenderungan trombosit untuk menempel satu sama lain membentuk bekuan darah. TAT berguna untuk mengetahui kelainan kualitas trombosit (yang menimbulkan gangguan agregasi). Hiperagregasi berarti peningkatan kecenderungan trombosit membentuk  agregasi -> meningkatkan risiko stroke dan PJK. Hipoagregasi berarti trombosit “malas” membentuk bekuan -> meningkatkan risiko perdarahan.
      Spesimen Pemeriksaan : Plasma Sitrat, Whole Blood
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien sebaiknya puasa minimal 8 jam sebelum diambil darah

    • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
      Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

    • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

    • Pemeriksaan Anti-HCV digunakan untuk test penyaring adanya infeksi virus Hepatitis C (HCV). Adanya Anti HCV yang positip mengindikasikan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi oleh virus Hepatitis C, tetapi tidak bisa diketahui apakah virusnya masih ada atau sudah sembuh. Namun, sebagian besar (lebih dari 60 %) penderita hepatitis C bersifat kronis, sehingga walaupun Anti HCVnya positip tetapi infeksi virus hepatitis C masih terjadi.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

    • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

      Jenis Spesimen : Darah (serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
       

    • Lippoprotein (a) merupakan lippoprotein yang partikelnya mirip dengan LDL, saat ini diketahui sebagai faktor risiko independen terjadinya aterosklerosis. Kadarnya yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Apolipoprotein (apo) adalah komponen protein dari lipoprotein, terdiri dari Apo A dan Apo B.  Apo A mengaktivasi ensim yang berperan dalam perubahan kolesterol di jaringan menjadi HDL dan pengenalan HDL pada reseptor di hati. Apo A-I berhubungan dengan kadar HDL dan dianggap lebih bagus daripada HDL sebagai indikator resiko penyakit jantung koroner (PJK).
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

    • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
      Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
      Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

    • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

    • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
      Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

    • Hb A1c merupakan hemoglobin yang terglikolasi oleh glukosa. kadar HbA1c mengindikasikan kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.
      Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan EDTA
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

      Spesimen Pemeriksaan: Faeses

      Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

    • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

      Jenis Spesimen : Darah (Serum)
      Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
       

    • Apolipoprotein B berperan  dalam pembentukan VLDL di hati yang kemudian akan menjadi LDL. Apo B berhubungan dengan kadar LDL dan dapat diukur secara langsung, sehingga dianggap sebagai indikator risiko terjadinya PJK.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

    • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
      Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
       

    • Alfa Feto Protein (AFP) merupakan oncofetal protein, yang secara normal diproduksi oleh jaringan hati janin dan yolk sac, pada orang dewasa normal didapatkan dengan kadar yang rendah sekali. Pemeriksaan AFP digunakan untuk pemeriksaan penanda tumor, terutama tumor hati. AFP juga meningkat pada penyakit cirrhosis dan hepatitis kronis aktif, dan penyakit cancer lain seperti canser lambung, usus besar, dan payudara.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Carsinoembrionic Antigen  (CEA) adalah protein yang normal didapatkan pada jaringan usus janin. Pemeriksaan CEA digunakan untuk pemeriksan penanda tumor, terutama tumor colorectal dan paru-paru, walaupun kadar CEA juga ditemukan meningkat pada kanker payudara, prostat, ovarium, pankreas, thyroid dan liver

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • TSH atau Thyroid Stimulating Hormone, adalah hormon yang dihasilkan kelanjar pituitary untuk menstimulasi pembentukan hormon thyroid. Pemeriksaan TSH biasanya dilakukan bersama dengan free T4 dan Free T3 untuk mendiagnosis penyakit thyroid. Kadar TSH yang tinggi didapatkan pada penderita hypothyroid, sedangkan pada hyperthyroid kadar TSHnya rendah. dengan teknologi generasi terbaru pemeriksaan TSH mampu mendeteksi kadar TSH yang sangat rendah, dan ini berguna pada kasus penyakit hyperthyroid.  
      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Free T4 adalah bentuk hormon T4 bebas dan tidak terikat oleh protein (TBG). Bentuk bebas ini sesunggunya yang aktif dalam metabolisme sel dan menentukan status tiroid. Peningkatan Free T3 dari level normal disebut sebagai hyperthyroid dan penurunan dibawah normal disebut sebagai hypothyroid.

      Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

    • Human Papilloma virus (HPV) merupakan virus yang menginfeksi epithel genital, dan diketahui berhubungan dengan kanker serviks. Type 16 dan 18 adalah type high risk yang diketahui lebih carsinogenik dan prevalensinya lebih banyak,  sedangkan type high risk lain adalah type 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59 dan 68. Pemeriksaan HPV mendeteksi adanya viris HPV type high risk 16 dan 18, disamping type high risk lain. Pemeriksaan dilakukan dengan methode real time-PCR

      Spesimen Pemeriksaan : Usap atau bilas sekret vagina
      Persiapan Pemeriksaan : Tidak menggunakan disinfektan sebelum pemeriksaan

    • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

      Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
      Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

    • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

    • Pemeriksaan Rontgen yang digunakan untuk mendapat gambaran gigi dan jaringan lunak di sekitarnya dan pemeriksaan noninvasif yang merupakan prosedur ekstraoral sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah dalam satu film.

    • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

      Jenis spesimen : Gambaran USG
      Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

    • Pap Smear (Liquid C Prep) - Definisi, Manfaat, Spesimen, Persiapan

      Pap smear adalah tes medis yang dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di laboratorium. Salah satu jenis pap smear yang umum dilakukan adalah pap smear dengan metode Liquid C Prep.

      Manfaat Pap Smear (Liquid C Prep)

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

      1. Mendeteksi dini kanker serviks

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep dapat membantu mendeteksi dini adanya kanker serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan tepat.

      2. Mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal

      Pap smear dengan metode Liquid C Prep juga dapat membantu mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Perubahan sel abnormal ini dapat menjadi tanda awal terjadinya kanker serviks.

      3. Meningkatkan peluang penyembuhan

      Dengan mendeteksi dini adanya kanker serviks atau perubahan sel abnormal, maka peluang penyembuhan akan semakin besar. Pengobatan dapat dilakukan lebih awal sehingga dapat menghindari komplikasi yang lebih serius.

      Spesimen Pap Smear (Liquid C Prep)

      Spesimen yang diambil pada pap smear dengan metode Liquid C Prep adalah sel-sel dari leher rahim. Sel-sel ini kemudian ditempatkan dalam cairan khusus yang akan membantu mempertahankan keutuhan sel-sel tersebut.

      Persiapan Pap Smear (Liquid C Prep)

      Untuk melakukan pap smear dengan metode Liquid C Prep, sebaiknya Anda melakukan persiapan sebagai berikut:

      1. Hindari melakukan hubungan seksual selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      2. Jangan menggunakan tampon atau melakukan douche selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

      3. Jangan menggunakan krim atau obat-obatan vagina selama 24 jam se

    • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA